Israel Klaim Tewaskan Raed Saed, Dalang Serangan 7 Oktober dan Wakil Komandan Sayap Bersenjata Hamas di Gaza

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 14 Desember 2025 | 07:41 WIB
Ilustrasi Bendera Israel. (SInPo.id/Shutterstock)
Ilustrasi Bendera Israel. (SInPo.id/Shutterstock)

SinPo.id -  Seorang komandan senior Hamas yang disebut berperan besar dalam perencanaan serangan 7 Oktober terhadap Israel dilaporkan tewas dalam serangan drone di Jalur Gaza. Militer Israel mengonfirmasi bahwa target serangan tersebut adalah Raed Saed, wakil komandan sayap bersenjata Hamas di Kota Gaza.

Dalam pernyataan bersama yang dirilis Sabtu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz menyatakan bahwa mereka secara langsung memerintahkan operasi pembunuhan terhadap Raed Saed. Serangan itu dilakukan menyusul insiden sebelumnya, ketika sebuah alat peledak yang dipasang Hamas melukai dua tentara Israel.

Menurut pernyataan resmi Israel, Raed Saed dianggap bertanggung jawab atas upaya pembangunan kembali kekuatan Hamas pascaperang, termasuk penguatan kemampuan militer dan produksi senjata. Media Israel menyebut, perintah eliminasi tersebut dikeluarkan karena peran Saed dalam aktivitas persenjataan Hamas setelah konflik besar mereda.

Serangan drone itu dilaporkan menghantam sebuah mobil di Kota Gaza pada Sabtu 13 Desember 2025. Otoritas kesehatan Gaza yang berada di bawah kendali Hamas menyebut sedikitnya empat orang tewas dan sedikitnya 25 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

Pihak Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menegaskan bahwa operasi tersebut merupakan bagian dari upaya mencegah Hamas kembali memperkuat diri. Seorang juru bicara IDF menyatakan bahwa Israel akan bertindak di mana pun mereka mendeteksi upaya rehabilitasi kekuatan militer Hamas, seraya menegaskan komitmen Israel untuk tetap menjaga perjanjian gencatan senjata.

Namun, Hamas mengecam keras serangan itu dan menyebutnya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap gencatan senjata yang telah disepakati. Mereka menilai aksi tersebut dapat memperburuk situasi keamanan di Gaza, yang sejak gencatan senjata memungkinkan ratusan ribu warga Palestina kembali ke Kota Gaza.

Menurut laporan internasional, tewasnya Raed Saed menjadi salah satu pembunuhan paling menonjol terhadap tokoh senior Hamas sejak gencatan senjata di Gaza diberlakukan. Konflik bersenjata antara Israel dan Hamas sendiri bermula pada 7 Oktober 2023, ketika serangan Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan memicu perang besar yang hingga kini meninggalkan dampak kemanusiaan luas di Jalur Gaza.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI