Kemkomdigi Tetapkan T3 sebagai Arah Baru Indonesia Digital 2025-2029

Laporan: Sigit Nuryadin
Jumat, 12 Desember 2025 | 19:14 WIB
Menkomdigi Meutya Hafid. (SinPo.id/dok. Komdigi)
Menkomdigi Meutya Hafid. (SinPo.id/dok. Komdigi)

SinPo.id - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menetapkan “Terhubung, Tumbuh, Terjaga” atau T3 sebagai arah baru pembangunan digital Indonesia untuk lima tahun ke depan. Arah kebijakan itu menjadi fondasi Rencana Strategis Kemkomdigi 2025-2029 yang diumumkan melalui Deklarasi Arah Indonesia Digital di Jakarta, Rabu, 10 Desember 2025.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan T3 bukan slogan, tetapi kerangka prioritas yang akan mengarahkan seluruh strategi Indonesia Digital. 

“Tema Terhubung, Tumbuh, Terjaga merupakan kompas Indonesia Digital, memastikan seluruh masyarakat tersambung dengan akses yang merata, mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi, serta menjaga ruang digital yang aman,” ujar Meutya dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat, 12 Desember 2025.

Menurut Meutya, penguatan infrastruktur konektivitas harus berjalan beriringan dengan peningkatan manfaat ekonomi dan digitalisasi layanan publik. 

"Pilar Terhubung dan Tumbuh mencakup perluasan internet murah hingga wilayah pelosok, pengembangan talenta digital, penyusunan Etika AI dan Peta Jalan AI, serta dukungan inovasi melalui Garuda Spark Innovation Hub," tuturnya. 

Sementara dalam pilar Terjaga, Kemkomdigi memprioritaskan perlindungan data pribadi, penguatan Pusat Data Nasional, penanganan konten berbahaya dan penipuan digital, serta implementasi PP 17/2025 atau PP TUNAS yang mengatur keamanan anak di ruang digital. 

“Dunia memberi perhatian penting pada keamanan anak di ruang digital. Australia terlebih dahulu sudah melakukan pembatasan usia, berikutnya Indonesia sudah memiliki PP TUNAS sejak Maret 2025, Malaysia dan negara-negara Eropa tengah menyusun aturan serupa,” kata Meutya.

Dia menuturkan, transformasi digital tidak bisa dijalankan pemerintah pusat sendirian. Kemkomdigi memposisikan diri sebagai orkestrator, enabler, dan akselerator untuk memastikan kebijakan digital selaras antarwilayah serta melibatkan industri, operator, startup, UMKM, akademisi, komunitas, dan mitra global. 

“Kemkomdigi tidak bisa, dan tidak ingin, berjalan sendiri. Keberhasilan transformasi digital akan sangat ditentukan oleh kontribusi banyak pihak,” imbuhnya. 

Adapun deklarasi Arah Indonesia Digital turut dihadiri sejumlah pimpinan kementerian dan lembaga, termasuk Menteri PANRB, Kepala BSSN, Wakil Menteri Perdagangan, dan Wakil Menteri Dalam Negeri. 

"Mereka menerima Apresiasi Mitra Strategis Nasional atas kontribusi dalam memperkuat agenda digital nasional," imbuhnya. 

Meutya menilai kehadiran para pemangku kepentingan tersebut sebagai simbol komitmen untuk mengakhiri fragmentasi kebijakan.

“Hari ini waktu yang baik bagi kita kembali menguatkan komitmen bersama untuk mengakhiri fragmentasi dan menghadirkan sinergi dan kolaborasi nasional,” kata Meutya.

Dia pun mengajak seluruh ekosistem digital bergerak bersama mewujudkan Indonesia yang lebih terhubung, lebih tumbuh, dan lebih terjaga.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI