Komisi V DPR Minta Penanganan Banjir di Tapanuli Tengah Dipercepat

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 11 Desember 2025 | 21:58 WIB
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus (SinPo.id/Galuh Ratnatika)
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus (SinPo.id/Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menegaskan pentingnya percepatan penanganan bencana banjir bandang yang melanda wilayah Sibolga di Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatra Utara (Sumut).

Ini disampaikan Lasarus saat melakukan kunjungan kerja (kunker) Komisi V DPR RI ke lokasi terdampak di Kelurahan Lopian, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, Rabu, 10 Desember 2025.

Dalam peninjauan itu, Lasarus melihat langsung besarnya kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir bandang. Lahan persawahan yang sebelumnya produktif kini berubah total menjadi hamparan pasir, batu, dan tumpukan kayu yang terbawa arus.

"Kita ingin melihat secara langsung kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir bandang. Lahan yang semula sawah sekarang berubah menjadi hamparan pasir, batu, dan tumpukan kayu yang entah dari mana asalnya," ujar Lasarus.

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) itu menekankan bahwa infrastruktur yang hancur harus segera mendapatkan penanganan. Menurutnya, beban pemulihan ini sudah di luar kemampuan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, sehingga dibutuhkan dukungan penuh dari pemerintah pusat.

"Kita memastikan seluruh infrastruktur yang hancur untuk segera diperbaiki. Untuk pemulihan ini sudah di luar kemampuan Bupati Tapanuli Tengah," tegasnya.

Dia juga menyoroti kondisi Sungai yang dangkal akibat material banjir. Dari kedalaman semula sekitar 8 meter, kini hanya tersisa sekitar 1 meter. Kondisi ini dinilai sangat berbahaya karena berpotensi memicu banjir susulan saat hujan deras.

"Kalau ada hujan lebat, potensi banjir sangat besar. Dalam penanganan bencana ini, kami menekankan bahwa aksesibilitas memang penting, tapi kalau tanah masih bergerak, keselamatan tim di lapangan juga harus dipikirkan. Jangan sampai upaya mitigasi justru menimbulkan korban baru," ucapnya.

Selain kerusakan infrastruktur, Lasarus turut menyoroti kondisi lingkungan yang masih penuh material sisa banjir serta ancaman longsor yang masih tinggi di sejumlah titik sepanjang perjalanan ke lokasi bencana.

Dia juga memberikan perhatian khusus terhadap kondisi tempat pengungsian warga yang dinilai belum layak. Fasilitas yang tersedia disebut masih sangat terbatas, tidak bersih, dan belum memenuhi kebutuhan dasar pengungsi.

"Saya minta kepada Bupati dan Kementerian PU agar tempat-tempat pengungsian diperbaiki. Kondisinya masih kurang layak dan fasilitasnya tidak memadai. Ini sangat urgen. Jangan sampai warga di pengungsian kemudian jatuh sakit," tegasnya.

Lasarus menekankan, hal paling mendesak saat ini adalah memastikan kebutuhan para pengungsi terpenuhi secara komprehensif. Dia meminta agar seluruh pemangku kepentingan mengambil peran sesuai tugas dan fungsinya.

"Yang paling urgent adalah penanganan orang-orang di pengungsian. Pastikan fasilitasnya memadai, termasuk MCK, obat-obatan, sembako, dan selimut. Pastikan semuanya tercukupi," kata dia.

Komisi V DPR RI berkomitmen terus mengawal proses penanganan dan pemulihan pascabencana agar berjalan cepat, tepat, dan aman bagi masyarakat terdampak.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI