Polri–Kemenhut Bentuk Satgas Khusus Telusuri Asal Kayu Gelondongan di Bencana Sumatra
SinPo.id - Polri bersama Kementerian Kehutanan (Kemenhut) sepakat membentuk satuan tugas (satgas) gabungan untuk mengusut kayu gelondongan yang ikut terseret banjir di wilayah Sumatra.
“Kami menyambut baik dan akan melakukan kerja sama dengan Menteri Kehutanan dan tim untuk membentuk satgas gabungan untuk melakukan penyelidikan terkait dengan temuan-temuan kayu,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo selesai pertemuan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 4 November 2025.
Sigit tidak menampik adanya temuan kayu gelondongan yang turut memperparah bencana di wilayah Sumatera. Sebab, banyak rumah, jembatan, hingga korban jiwa akibat kayu yang terbawa arus tersebut.
“Adanya temuan-temuan kayu yang diduga ada kaitannya dengan pelanggaran Oleh karena itu, kita akan melakukan pendalaman terlebih dahulu bersama-sama dengan tim,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sigit juga menyampaikan pengusutan kasus akan melibatkan lintas sektor, salah satunya Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) yang saling berkoordinasi agar kasus kayu gelondongan diduga hasil pembalakan liar bisa terungkap.
“Yang jelas sementara itu yang bisa kita sampaikan dan dalam waktu cepat saya minta untuk tim juga segera bergerak dari hulu sampai dengan hilir, khususnya di lokasi-lokasi yang memang kita dapati ada potensi-potensi yang harus kita tindaklanjuti karena memang ada dugaan-dugaan pelanggaran,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni berharap dengan kerjasama Polri bisa mengungkap dugaan pelanggaran terkait asal usul kayu gelondongan tersebut.
“Sekali lagi nanti kerjasama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia kita bisa sesegera mungkin mengungkap dari mana asal muasal kayu tersebut. Dan tentu apabila ada unsur pidananya, akan kita tegakkan bersama-sama,” terangnya.
“Dan oleh karena itu tentu seperti yang saya dengar kemarin dari Pak Menko Pratikno, Menko PMK, kita juga akan berkoordinasi dengan Satgas PKH dalam menyelesaikan kasus ini,” tambahnya.
Di sisi lain, ia juga telah menyerahkan data awal anatomi kayu kepada Polri. Data itu didapat atas hasil laporan yang berhasil dihimpun Kemenhut untuk memulai proses penyelidikan.
“Yang mudah-mudahan ini bisa menjadi indikasi awal di mana asal muasal kayu itu berada,” tandasnya.

