Pemerintah Bidik Transaksi Belanja Harbolnas 2025 Capai Rp35 Triliun

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 04 Desember 2025 | 19:48 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (SinPo.id/ Dok. Ekon)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (SinPo.id/ Dok. Ekon)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan, transaksi belanja diperhelatan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang akan berlangsung pada 10–16 Desember 2025 mencapai Rp35 triliun atau meningkat setidaknya 10 persen dibanding tahun lalu, serta mendorong partisipasi 1.000 pelaku UMKM.

"Saya mau tambahkan targetnya, Rp 35 triliun, siap? Saya patok target aja, Rp 35 triliun," kata Airlangga dalam peluncuran  Harbolnas 2025 di Jakarta, Kamis, 4 Desember 2025. 

Airlangga menyampaikan, selama lebih dari satu dekade, Harbolnas telah terbukti efektif dalam mendorong aktivitas belanja digital. Pada 2024, program ini mencatat transaksi Rp31,2 triliun dengan kontribusi produk lokal sebesar Rp16,1 triliun, atau 51,6 persen. Karena itu, ia berani mematok target Rp35 triliun pada tahun ini. 

Ia menerangkan, Harbolnas dirancang pemerintah untuk mendorong penguatan konsumsi masyarakat, baik melalui belanja offline maupun online. Untuk belanja offline, pemerintah berkolaborasi dengan Aprindo mendukung program EPIC Sale serta dengan HIPPINDO mendukung program BINA Indonesia Great Sale. Sementara, untuk mendorong belanja online, pemerintah mendukung idEA dalam menyelenggarakan HARBOLNAS.

"Program ini untuk mendorong pertumbuhan di bulan Desember. Jadi bersama dengan program EPIC Sale. Kemudian program BINA Great Sale, Belanja di Indonesia Aja. Nah target spending di bulan Desember Rp110 triliun. Jadi harapannya ini bisa jadi mengungkit pembelian. Kemudian tentu produk lokal kita harapkan bisa ditingkatkan," ujarnya.

Ia menekankan, sebagai bentuk komitmen memperkuat perdagangan digital, pemerintah mendukung idEA dan berbagai platform e-commerce mengawal langsung pelaksanaan Harbolnas 2025. 

Untuk menjamin akurasi data, pencatatan transaksi tahun ini dipantau secara independen oleh Nielsen IQ.

Pemerintah juga mengeluarkan Program Diskon Transportasi Nasional yang mencakup empat moda utama yaitu Kereta Api dengan diskon 30 persen, Angkutan Laut (PELNI) dengan diskon 20 persen dari tarif dasar kelas ekonomi, Penyeberangan (ASDP) dengan pembebasan 100 persen  tarif jasa kepelabuhanan, setara diskon rata-rata 19 persen, serta Angkutan Udara dengan potongan harga 13–14 persen. 

Hal ini diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan IV-2025 melalui konsumsi rumah tangga.

"Jadi kami berharap bahwa dengan kegiatan ini mobilitas bisa menjadi tinggi. Dan jumlah orang Indonesia yang berkeliling untuk liburan akhir tahun juga bisa meningkat. Karena ini diharapkan pertumbuhan di bulan Desember ini atau di kuartal keempat, Indonesia berharap pertumbuhannya range-nya antara 5,4 sampai 5,6 persen. Jadi konsumsi diharapkan menjadi pengungkit," pungkas Airlangga.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI