Airlangga: Pendapatan Industri Kosmetik Tembus Rp35,6 Triliun

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 04 Desember 2025 | 19:37 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (SinPo.id/ Dok. Ekon)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (SinPo.id/ Dok. Ekon)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pendapatan pasar  kosmetik nasional sepanjang 2025,  mencapai sekitar Rp35,6 triliun dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,73 persen per tahun. Segmen personal care, skincare, dan make up, menjadi kontributor dominan seiring meningkatnya kebutuhan perawatan diri dan kesadaran konsumen terhadap kualitas produk.

"Memang industri kosmetik, wellness, itu tumbuhnya double digit," kata Airlangga dalam Opening Ceremony Jakarta X Beauty 2025 di Jakarta, Kamis, 4 Desember 2025. 

Airlangga menilai, pertumbuhan pesat tersebut tidak terlepas dari peran para entrepreneur muda yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi dan pengembangan bisnis. 

Airlangga lantas mengapresiasi dinamika ini karena turut mendorong lahirnya berbagai start-up baru yang memperkuat ekosistem industri kecantikan.

Kemudian, generasi muda juga memainkan peran strategis sebagai penggerak tren, pencipta konten, sekaligus pengawas informal di ruang digital. 

Dalam ekosistem seperti ini, kualitas dan keamanan produk menjadi faktor krusial yang harus dijaga pelaku usaha karena pengalaman negatif dapat dengan cepat menyebar dan memengaruhi reputasi brand.

Bagi Airlangga, industri kecantikan ini menjadi salah satu motor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.  Hal ini didukung oleh meningkatnya daya beli masyarakat, pesatnya perkembangan digitalisasi. 

Pemerintah pun akan terus berupaya memastikan agar potensi besar industri kecantikan dapat dioptimalkan secara inklusif, aman, dan berkelanjutan.

Airlangga merincikan, konsumsi masyarakat pada kategori pakaian, alas kaki, dan jasa perawatan diri turut menjadi penopang pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2025. Sektor ini mengalami kenaikan dari 2,91 persen pada kuartal II-2025 menjadi 4,21 persen pada kuartal III-2025, menunjukkan tingginya minat dan daya beli terhadap produk sandang maupun perawatan diri.

Airlangga menambahkan, pemerintah bersama Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyiapkan langkah strategis untuk memperbaiki pencatatan data industri kecantikan. Salah satunya melalui pemecahan Harmonized System (HS) Number atau International Standard Industrial Classification (ISIC) khusus bagi produk inovasi dalam negeri yang masih melakukan contract manufacturing di luar negeri.

"Dan kebijakan ini akan mulai berlaku tahun depan. Jadi, berapa banyak inovasi dalam negeri yang contract manufacturing-nya luar negeri dan termonitor, baik Korea ataupun China, menjadi salah satu source yang luar biasa sebelum full diproduksi di dalam negeri," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI