Bidik Investasi 2026, Pemprov DKI Perkuat Kemitraan ASEAN lewat JIC Talks
SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar forum investasi regional bertajuk JIC Talks Investment Outlook 2026 -Jakarta-ASEAN Cities Dialogue, sebagai langkah menegaskan posisi Jakarta sebagai hub ekonomi dan diplomasi kawasan Asia Tenggara. Acara yang berlangsung di Shangri-La Jakarta, Selasa, 2 Desember 2025, itu mempertemukan pemimpin bisnis dan pemerintah dari berbagai negara ASEAN untuk memetakan arah investasi tahun depan.
Wakil Kepala DPMPTSP DKI Jakarta, Muhammad Herizkianto, menyebut forum tersebut menjadi momentum penting bagi Jakarta untuk memperluas kolaborasi regional.
“Ini kesempatan luar biasa bagi kita untuk memperluas kemitraan dengan kota-kota ASEAN dan mengeksplorasi peluang kolaborasi, khususnya dengan Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina,” ujar Herizkianto dalam keterangan resminya, Kamis, 4 Desember 2025.
Herizkianto menekankan, kendati ekonomi global diguncang ketidakpastian, kawasan ASEAN tetap mencatat daya tarik yang kuat. Pada 2024, arus investasi asing atau FDI ke Asia Tenggara meningkat menjadi USD 226 miliar, tumbuh 8,5 persen dari tahun sebelumnya.
“Dengan PDB USD 4,9 triliun pada 2024, ASEAN kini berada di posisi kelima terbesar dunia. Industri kawasan terus berkembang dan menawarkan peluang signifikan,” ungkapnya.
Dia menyebut Jakarta semakin menegaskan perannya di antara kota-kota utama ASEAN. Lebih dari 2.800 perusahaan asal negara-negara ASEAN beroperasi di Jakarta dan berkontribusi pada 59 persen total investasi asing dari kawasan tersebut.
“Angka-angka ini menegaskan Jakarta sebagai hub diplomasi, aktivitas ekonomi, dan pertukaran budaya di ASEAN,” tutur Herizkianto.
Jakarta, lanjut dia, kini memantapkan arah pembangunan kota yang berbasis keberlanjutan, mulai dari tata kelola air, sampah, hingga mobilitas.
“Kami mengundang pelaku bisnis ASEAN untuk menjadi bagian dari perjalanan pembangunan ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala UP Jakarta Investment Centre (JIC), Tona Hutauruk, menegaskan Jakarta merupakan gerbang strategis menuju pasar Indonesia.
“Jakarta menjadi pintu masuk kepada lebih dari 280 juta konsumen di seluruh Indonesia. Perusahaan asing yang berinvestasi di Jakarta bisa memperluas pasarnya secara nasional,” ujarnya.
Menurut Tona, perusahaan dapat menempatkan kantor pusat di Jakarta, sementara fasilitas produksi bisa dikembangkan di berbagai kawasan industri di Indonesia seperti Jawa, Sulawesi, Sumatra, dan Kalimantan.
“Ini menguntungkan kedua sisi-perluasan distribusi bagi perusahaan ASEAN sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja di daerah,” katanya.
Direktur Pengembangan Promosi Kementerian Investasi/Hilirisasi BKPM Rakhmat Yulianto menambahkan, dukungan terhadap transformasi Jakarta menjadi kota global dan hub ASEAN. Dia menyebut Jakarta menyumbang 14 persen dari total investasi nasional.
“Jakarta harus memainkan peran strategis, termasuk dalam pengembangan sektor R&D dan pendidikan, karena kekuatan utamanya ada pada kualitas sumber daya manusia,” ujar Rakhmat.

