Kemenperin Bersyukur Kawasan Industri di Wilayah Bencana Sumatra Masih Dapat Beroperasi

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 04 Desember 2025 | 13:51 WIB
Menperin Agus melepas bantuan untuk korban bencana di Sumatera. (SinPo.id/dok. Kemenperin)
Menperin Agus melepas bantuan untuk korban bencana di Sumatera. (SinPo.id/dok. Kemenperin)

SinPo.id - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, berdasarkan laporan sementara yang diterimanya, kawasan industri di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, tidak mengalami kerusakan berarti akibat bencana banjir dan longsor. Bahkan, kawasan industri tersebut masih dapat beroperasi. 

"(Kawasan industri) Secara umum tidak ada masalah. Gangguan-gangguan tidak terlalu banyak, Alhamdulillah," kata Agus saat pelepasan bantuan untuk korban bencana, dikutip Kamis, 4 Desember 2025.

Menurut Agus, kendala justru dialami beberapa pabrik di luar kawasan industri, akibat masalah akses serta gangguan utilitas, terutama pasokan air dan listrik. 

"Pemerintah berkomitmen mempercepat pemulihan utilitas dan akses agar aktivitas masyarakat dan industri dapat kembali normal," ucapnya. 

Kemudian, Agus menjelaskan, bantuan yang dikirim ke Sumatera ini merupakan pengumpulan donasi internal Kemenperin. Jumlahnya telah mencapai satu truk muatan bantuan barang dan dana tunai yang akan disalurkan melalui satuan kerja Kemenperin di daerah untuk mendukung operasional dapur umum dan kebutuhan mendesak lainnya.

Hal ini sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas pemerintah terhadap masyarakat yang tengah menghadapi bencana di Sumatera.

Bantuan ini terdiri atas kebutuhan dasar, seperti paket sembako, air minum, pakaian layak pakai, perlengkapan kebersihan, serta dukungan logistik lainnya. 

Selain bantuan barang, Kemenperin juga menyalurkan bantuan uang tunai yang dihimpun dari pejabat dan pegawai sebagai bentuk gotong royong internal. 

"Kami memahami bahwa bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat ini memiliki skala yang cukup besar, sehingga masyarakat di daerah terdampak tentu membutuhkan uluran tangan dari berbagai pihak," ucapnya. 

Salah satu bantuan yang dikirimkan yaitu  AMMDes (Alat Mekanis Multiguna Pedesaan) untuk penyulingan air, kendaraan multifungsi berbasis teknologi manufaktur nasional yang dapat menyediakan air bersih. 

"AMMDes penyulingan air sangat relevan dengan kebutuhan wilayah terdampak, mengingat persoalan air bersih menjadi kendala utama. Hari ini dikirim satu unit, dan kami sedang berkoordinasi dengan produsen untuk mempercepat penambahan unit berikutnya. Semua barang bantuan yang kami kirim akan kami pastikan bahwa barang tersebut adalah produk industri dalam negeri," jelasnya.

Agus juga mengapresiasi kepedulian para pelaku industri yang turut memberikan dukungan kemanusiaan kepada para korban bencana, baik dalam bentuk barang maupun dana tunai.  

"Banyak bantuan dari perusahaan manufaktur yang sudah disalurkan, baik melalui Kemenperin maupun lembaga lain. Yang terpenting adalah adanya panggilan kepedulian untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak," ungkapnya.

Untuk mendukung ketepatan distribusi bantuan, Kemenperin juga bekerja sama dengan TNI yang menyiapkan pesawat angkut menuju tiga wilayah terdampak. Sementara itu, bantuan uang tunai yang dihimpun akan digunakan satuan kerja di daerah untuk memperkuat operasional dapur umum dan pemenuhan kebutuhan harian masyarakat terdampak secara cepat.

Kemenperin berharap kolaborasi pemerintah, pelaku industri, dan berbagai pihak dapat mempercepat pemulihan dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat di wilayah terdampak bencana.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI