Kepercayaan Publik Rusia Runtuh: Rating Putin dan Elit Kremlin Anjlok di Tahun ke-4 Invasi Ukraina
SinPo.id - Tingkat kepercayaan publik terhadap kekuasaan Vladimir Putin menunjukkan penurunan paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Di tahun keempat invasi Rusia ke Ukraina, berbagai survei terbaru mencatat merosotnya dukungan terhadap presiden Rusia dan para pejabat federal lainnya, seiring krisis ekonomi dan kelelahan perang yang makin dalam.
Data yang dirilis Lembaga survei independen Rusia, Levada Center, menggambarkan tren yang konsisten: masyarakat Rusia mulai kehilangan kepercayaan pada struktur kekuasaan Kremlin.
Parlemen dan Pemerintah Kehilangan Dukungan
Duma Negara — parlemen Rusia — kini hanya mendapat dukungan 56%, level terendah dalam tiga tahun dan turun 15 poin dibanding 2023. Bahkan, 34% responden mengaku tidak menyukai cara kerja para legislator.
Dukungan terhadap pemerintahan Rusia juga anjlok menjadi 67%, terburuk dalam dua tahun terakhir. Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengalami penurunan paling tajam: dari 76% di musim panas menjadi hanya 69%. Angka ini disebut sebagai salah satu penurunan terbesar bagi pejabat federal dalam beberapa tahun terakhir.
Lavrov Kehilangan Aura Diplomatik
Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov yang dulu dianggap tokoh diplomasi kuat Rusia juga mengalami penurunan popularitas drastis.
Pada 2010-an, Lavrov sempat mencapai dukungan 30%, namun kini hanya 17%. Rumor ketidakpuasan Kremlin terhadap kebijakan luar negeri serta macetnya komunikasi internasional ikut memperburuk citranya.
Untuk pertama kalinya dalam 25 tahun, Lavrov tak lagi menjadi tokoh yang mendapat kepercayaan tak terbantahkan dari publik.
Putin Masih Tinggi, tapi Angka Nyata Merosot
Secara formal, rating persetujuan terhadap Putin masih tinggi di angka 84%. Namun survei pertanyaan terbuka menunjukkan gambaran berbeda: hanya 48% responden menyebut nama Putin sebagai tokoh yang mereka percayai — turun dari 56% pada musim dingin 2024 dan jauh dari puncaknya 66% setelah aneksasi Krimea pada 2014.
Partai Berkuasa Tergerus
Partai Rusia Bersatu juga terimbas. Dukungan pemilih hanya 37%, terendah dalam dua tahun. Pada Februari 2024, ketika sentimen perang memuncak, dukungan sempat menyentuh 50%.
Partai A Just Russia turun menjadi 4% setelah figur populisnya, Zakhar Prilepin, tak lagi muncul di publik — memperlihatkan ketergantungan besar pada tokoh dan bukan visi.
Kelelahan Perang dan Hidup yang Kian Berat
Analis menyebut tiga penyebab utama retaknya kepercayaan rakyat:
• Perang Ukraina yang tak berujung
• Standar hidup memburuk
• Masa depan ekonomi yang gelap
Kremlin tak lagi mendapatkan simpati otomatis rakyat seperti sebelumnya. Celah dalam sistem yang dibangun selama dua dekade kini semakin tampak, meski upaya sensor dan kontrol terus diperketat.
Penurunan dukungan ini menjadi peringatan politik terbesar bagi Putin menjelang dinamika kekuasaan Rusia di masa depan.
