Profesor Asal Palestina Soroti Pentingnya Peran Indonesia dalam Membela Palestina
SinPo.id - Profesor lulusan Amerika yang lahir dan tumbuh sebagai pengungsi Palestina, Sami Al-Arian, menyoroti pentingnya peran Indonesia dalam membela Palestina. Salah satunya dengan memperkuat kemandirian nasional dari pengaruh geopolitik.
Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu benteng terakhir yang menolak normalisasi, dan negara dengan populasi muslim terbesar yang memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga posisi kontra-penjajahan.
Ia pun menegaskan, dengan membela perjuangan Palestina, sesungguhnya kita sedang menolong negeri kita sendiri. Pasalnya, Israel adalah ancaman bagi semua orang, dan Palestina jadi samsak pertama.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri seminar internasional Global Palestine Solidarity Series bekerja sama dengan SMART 171 dan AQL, pada Selasa, 2 Desember 2025, yang digelar oleh para aktivis yang berangkat ke Tunisia untuk menembus blokade Gaza beberapa bulan lalu.
“Lihat bagaimana Israel menghabisi bukan hanya pasukan kombatan tapi semuanya, sipil, perempuan dan anak, bahkan hancurkan kehidupan di rumah sakit dan sekolah," kata Sami.
"Lalu lihat bagaimana Israel menyerang negara lain seperti Lebanon, Suriah, Yaman, Iran, bahkan Qatar. Mestinya kita tidak bilang ‘masalah Palestina’ karena Israel kok pusat masalahnya," imbuhnya.
Selain itu, kata Sami, proyek Zionisme tidak akan berhenti sampai mereka mendapat keseluruhan tanah. Hal itu juga yang terjadi di Gaza, jika Gaza berhasil dikuasai oleh Israel, maka Tepi Barat akan menjadi target selanjutnya.
“Sejak dulu zionis mencaplok tanah dengan dengan kekerasan, maupun penduduk aslinya dibuat tak betah. Sebelum 7 Oktober 2023, Gaza diblokade, Tepi Barat pun dikontrol. Warga Palestina hanya punya 3 opsi: mengakui bahwa ini adalah negara Yahudi. Jika mereka tidak menerima, mereka hidup dengan gaya apartheid dan blokadi. Pilihan ketiga adalah kematian," jelasnya.
Terakhir, ia menyoroti lemahnya 57 negara mayoritas muslim karena belum benar-benar berdaulat. Oleh sebab itu, kata Sami, langkah pertama untuk membela Palestina adalah melepaskan diri dari cengkeraman zionisme dan menolak segala bentuk normalisasi terhadap penjajahan.

