JAFF Market 2025 Jadi Panggung Global, Sineas Indonesia Siap Rebut Pasar Asia hingga Eropa

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 03 Desember 2025 | 06:19 WIB
Ilustrasi film (SinPo.id/ Pixabay)
Ilustrasi film (SinPo.id/ Pixabay)

SinPo.id -  Industri film Indonesia terus menapaki panggung internasional. Hal ini ditegaskan melalui penyelenggaraan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) Market 2025 di Jogja Expo Center, Bantul, Yogyakarta. Acara yang digelar Kementerian Kebudayaan RI melalui Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan ini menjadi momentum penting bagi sineas Tanah Air memperkuat jejaring dan pasar di Asia Tenggara hingga dunia.

Pembukaan JAFF Market 2025 dilakukan oleh Dirjen Kebudayaan, Ahmad Mahendra. Ia menegaskan bahwa ini bukan sekadar forum jual-beli atau pitching, tetapi ruang pertemuan ekosistem film dari hulu ke hilir.

“JAFF Market adalah ruang perjumpaan. Tempat ide menemukan mitra, cerita menemukan rumah, dan sineas menemukan jalan baru untuk berkembang,” kata Mahendra.

Ia menjelaskan bahwa perkembangan film Indonesia sepanjang 2025 merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak di ekosistem film nasional.
“Talenta, teknologi, pasar, dan ekosistem sedang bertemu pada momentum yang tepat. Ini harus kita jaga dan kita percepat,” lanjutnya.

Market Director JAFF Market 2025, Linda Gozali, mengatakan pihaknya melihat prospek besar Indonesia dalam industri film global.
“Meski baru edisi kedua, JAFF Market sudah menjadi platform investasi masa depan yang dapat diandalkan. Ini adalah jembatan proyek, talenta, hingga investor lintas negara,” ujarnya.

Prestasi Film Indonesia Melejit Sepanjang 2025

– 85 sineas menembus 6 festival film internasional
– 27 film Indonesia masuk nominasi bergengsi dunia
– 5 film berhasil meraih penghargaan internasional
– 4 sineas terlibat sebagai juri pada 5 festival prestisius internasional
– 1.200 talenta baru lahir dari program MTN Film, 18 di antaranya meraih rekognisi internasional

Angka ini menunjukkan meningkatnya kredibilitas Indonesia di ekosistem perfilman global.

Kolaborasi Indonesia–Prancis

Rangkaian acara juga menghadirkan Indonesia–France Film Lab yang terintegrasi dengan program Manajemen Talenta Nasional (MTN) Lab. Duta Besar Prancis untuk Indonesia dan Timor Leste, Fabien Penone, mengapresiasi kolaborasi budaya kedua negara.

“Sinematografi menjadi bidang kolaborasi paling menjanjikan bagi Indonesia dan Prancis. Industri film Indonesia sangat kreatif, dinamis, dan penuh talenta,” ujar Penone.

Program ini menghadirkan 6 proyek film dengan total 33 peserta yang akan mendapatkan mentoring langsung dari pakar internasional La Fémis selama enam bulan.

Kehadiran Kementerian Kebudayaan RI pada JAFF Market menegaskan bahwa Indonesia berada pada fase baru perfilman: tidak hanya mengejar jumlah produksi, tetapi juga penguatan jejaring internasional dan kualitas karya.

Dengan dukungan komunitas yang solid, pasar yang terbuka, dan talenta yang terus tumbuh, Indonesia semakin siap bersaing dalam peta perfilman Asia dan dunia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI