PBB: Staf dan Fasilitas Kemanusiaan Masih Diserang di Gaza Meski Gencatan Senjata
SinPo.id - Kantor Kemanusiaan PBB mengatakan, staf dan fasilitasnya terus diserang oleh pasukan Israel meskipun ada gencatan senjata di Jalur Gaza. Hal itu menciptakan kondisi berbahaya yang menghambat operasi kemanusiaan.
"Meskipun ada gencatan senjata di Jalur Gaza, staf dan fasilitas PBB terus diserang, menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima bagi keselamatan mereka," kata Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), dilansir dari Anadolu, Minggu, 30 November 2025.
Padahal, OCHA menegaskan bahwa warga sipil, termasuk pekerja kemanusiaan, dan infrastruktur sipil termasuk konvoi, pasokan, dan fasilitas kemanusiaan, harus selalu dilindungi sesuai dengan hukum humaniter internasional.
Namun, serangan yang ditargetkan Israel membuat staf PBB, mitra LSM, dan orang-orang yang bergantung pada layanan mereka harus menghadapi risiko serius, termasuk kematian dan cedera, sehingga menghambat pekerjaan kemanusiaan.
Oleh sebab itu, PBB mendesak semua pihak untuk melindungi nyawa warga sipil dan menyerukan semua pihak untuk melindungi warga sipil dan operasi bantuan, agar bantuan dapat masuk ke Gaza dengan aman.
Sementara itu, di Tepi Barat yang diduduki, OCHA mengatakan kekerasan terus berlanjut. Bahkan data terbaru OCHA mencatat bahwa terdalat lebih dari 1.600 serangan pemukim ilegal Israel sejak awal 2025 di Tepi Barat.
"Jumlah warga Palestina yang terluka kini telah mencapai 1.000, termasuk sekitar 700 orang yang terluka langsung oleh pemukim ilegal Israel, kira-kira dua kali lipat dari angka yang tercatat pada tahun 2024," ungkapnya.

