Ketua DPD Kecam Penembakan Lima Warga di Bengkulu
SinPo.id - Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin mengecam keras penembakan terhadap lima warga di Pino, Bengkulu Selatan. Penembakan dilakukan oleh oknum Satuan Pengamanan (security) salah satu perusahaan pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS).
Peristiwa yang ditengarai ekses konflik agraria antara masyarakat setempat dengan PKS ini terjadi setelah puluhan masyarakat Pino melakukan aksi protes karena lahan perkebunan yang masih dalam status sengketa digusur oleh PKS tersebut sebagai akses jalan.
"Yang pertama kami mengecam keras tindakan oknum security pabrik yang merespons aksi protes warga dengan tembakan senjata api. Saya kira hal ini harus diusut secara serius oleh pihak keamanan," kata Sultan dalam keterangannya, Jakarta, Kamis, 27 November 2025.
Sultan menekankan peristiwa berdarah ini disebabkan oleh konflik agraria yang tidak kunjung diselesaikan secara baik. Sultan tidak ingin menyalahkan siapapun, tapi pabrik PKS harus bertanggung jawab atas kerugian yang dialami para korban.
"Kami minta pemerintah, khususnya pemerintah daerah dan Forkopimda setempat segera bertindak cepat agar peristiwa ini tidak berkepanjangan dan meluas," tegasnya.
Sultan juga menyampaikan rasa prihatin dengan peristiwa penembakan tersebut dan meminta agar masyarakat Pino, Bengkulu Selatan, untuk menjaga kondisi sosial tetap kondusif dan tetap beraktivitas seperti biasa.
"Secara normal tidak ada petani atau masyarakat yang berani berhadapan dengan oknum bersenjata api, kecuali jika hal yang diperjuangkannya adalah lahan hidup mati keluarganya," katanya.
Menurut Sultan, di sinilah negara harus hadir untuk memastikan petani mempunyai lahan dan terlindungi dari kekerasan. Pengusaha boleh memiliki lahan ribuan hektar, tetapi pemerintah harus memastikan petani bisa mempunyai lahan demi ketahanan pangan.
"Yang paling penting kami sangat berharap masyarakat Pino tetap tenang dan menahan diri. Kami akan minta pihak kepolisian untuk menindak tegas oknum pelaku penembakan tersebut," tegasnya.
