Kementerian PU Salurkan 400 Selimut dan 380 Kasur Lipat untuk Korban Longsor Cilacap
SinPo.id - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy menyalurkan batuan berupa 400 set selimut dan 380 unit kasur lipat untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Adapun alat berat sebelumnya juga telah dikerahkan untuk mendukung operasi pencarian korban dan pembersihan material.
"Kementerian PU siap mendukung penuh upaya penanganan darurat bekerja sama dengan instansi kebencanaan pusat maupun daerah," kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangannya, Sabtu, 22 November 2025.
Dody menjelaskan, sejak masa tanggap darurat ditetapkan, Kementerian PU melalui balai-balai teknis terdekat, telah mengerahkan 15 unit alat berat yang masih bekerja di lokasi untuk mendukung proses pencarian dan evakuasi material longsoran.
Kemudian, pihaknya juga menyalurkan bantuan 4 toilet portable dan 2 Hidran Umum (HU) dari Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK) Jawa Barat, untuk para pengungsi. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan para warga yang mengungsi akibat bencana tanah longsor.
Saat meninjau ke lokasi bencana tanah longsor di Majenang, Cilacap, pada Selasa lalu, Dody menyampaikan, setelah pencarian korban selesai, yang tidak kalah penting adalah upaya mitigasi agar bencana longsor tidak kembali terjadi.
Berdasarkan temuan kondisi topografi di lokasi, terdapat cekungan alam di sisi atas lereng yang selama ini menampung aliran air hujan. Air yang merembes keluar kemudian melemahkan struktur tanah dan memicu longsoran.
"Ke depan, tugas kita adalah memastikan cekungan itu tidak lagi menahan air. Tidak harus kering 100 persen, tapi minimal air selalu teralirkan sehingga tidak memicu longsor baru," kata Dody.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy Roy Panagom Pardede menyampaikan, berdasarkan laporan lapangan, hari ini Sabtu, merupakan terakhir proses pencarian, dan masih terdapat dua korban yang belum ditemukan. Seluruh personel dan armada tetap bersiaga hingga operasi pencarian dinyatakan selesai oleh otoritas terkait.
"Setelah operasi SAR selesai, kami menunggu hasil dari tim teknis dari Dit Bintek SDA untuk merumuskan penanganan lanjutan yang paling aman dan efektif. Keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama," kata Roy.
