Wamenag: Islam Tak Hanya Syariah, tapi Juga Teknologi
SinPo.id - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi'i mengatakan, Islam adalah agama yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Jadi, Islam tidak hanya berbicara mengenai syariah.
"Islam tidak hanya syariah. Islam mengawal kehidupan manusia dalam keseluruhan aspek kehidupan, bicara tentang teknologi itu juga bicara tentang Islam," ujar Syafi’i saat menutup Madrasah Robotic Competition (MRC) 2025 di Living World Kota Wisata, Bogor, dikutip Minggu, 2 November 2025.
MRC merupakan ajang kompetisi di bidang teknologi yang terbesar bagi siswa madrasah. Penyelenggaran even ini menegaskan komitmen Kemenag dalam mencetak generasi yang unggul pada bidang sains dan teknologi sekaligus berakhlak mulia.
Menurut Syafi’i, teknologi dan nilai keagamaan harus berjalan beriringan. Untuk itu, ia mengajak siswa madrasah menjadi pelopor inovasi yang menjaga agama, akhlak, dan kemaslahatan umat.
Sebab, Islam mendorong umatnya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan, teknologi bukan berada di luar ajaran agama, melainkan bagian dari perjuangan intelektual dan spiritual seorang Muslim dalam memakmurkan kehidupan.
Bagi dia, sangat pentingnya menyiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah. Ia merujuk pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib tentang urgensi pendidikan yang visioner dan relevan dengan masa depan.
"Didiklah anakmu dengan ilmu yang berbeda dari ilmu yang diajarkan kepadamu. Karena mereka akan hidup di zaman berbeda dengan dirimu," tuturnya.
Pesan tersebut, lanjutnya, menegaskan bahwa generasi hari ini tidak bisa dibekali dengan cara pandang dan kompetensi masa lalu. Pendidikan, termasuk di madrasah, harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan era modern.
Ia kemudian menyampaikan bahwa penguasaan robotika tidak boleh berhenti pada aspek teknis dan kecanggihan semata. Teknologi harus diarahkan untuk kemaslahatan manusia dan kemajuan peradaban, sejalan dengan nilai-nilai dasar dalam Islam.
"Robot kita ciptakan untuk kepentingan manusia, untuk menjaga agama kita, jiwa, akal, keturunan, dan harta kita bersama," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan, tujuan pendidikan di madrasah bukan hanya melahirkan generasi yang mampu mengoperasikan teknologi, tetapi juga yang mampu menavigasi dan memanfaatkannya demi keadaban dan kemanusiaan. Karenanya, ia berharap lahir lebih banyak ilmuwan dan inovator dari lingkungan madrasah, yang mampu menggabungkan kecerdasan intelektual dengan kedalaman spiritual.
"Jadilah profesor di bidang teknologi. Ciptakan robot terbaik. Jangan sampai kita dikendalikan robot, tetapi robot yang harus kita kendalikan," tukasnya.
