Jemaah Umrah Mandiri Disarankan Tetap Koordinasi dengan Travel
SinPo.id - Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf mengatakan, jemaah yang hendak melaksanakan umrah mandiri, haruslah memahami aspek penting sebelum melakukan perjalanan. Termasuk memahami karakter masyarakat Arab Saudi.
Karenanya, jemaah disarankan untuk tetap berkonsultasi dengan pemilik travel atau penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU).
"Perjalanan umrah mandiri itu membutuhkan persiapan yang matang termasuk memahami karakter dan budaya masyarakat Arab Saudi. Jadi ada perbedaan bahasa dan budaya hingga pelaksanaan ibadah. Saran kami tetap berkoordinasi dan berkonsultasi dengan PPIU sebelum memulai perjalanan ibadah umrah," kata Gus Irfan dalam keterangannya, Minggu, 2 November 2025.
Irfan menerangkan, perjalanan ibadah umrah merupakan perjalanan lintas negara yang membutuhkan kesiapan administratif, logistik, serta pemahaman terhadap kondisi sosial dan budaya di Saudi.
Di sisi lain, Irfan mengaku memahami kekhawatiran pemilik travel dengan pelegalan umrah mandiri tersebut, sesuai Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Namun, tegasnya, Kementerian Haji tidak bisa berbuat banyak karena kebijakan itu mengikuti regulasi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
"Saya banyak mendapat komplain dari pemilik travel atau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Mereka bertanya kok pemerintah tidak melindunggi. Saya katakan umrah mandiri memang dibolehkan oleh pemerintah Arab Saudi, kalau mereka mengizinkan masa kita melarang," ujarnya.
Lebih lanjut, Irfan meminta pemilik travel tidak perlu risau dengan kebijakan tersebut. Sebab, berdasarkan pantauan Kementerian Haji di lapangan, jemaah yang melakukan umrah secara mandiri masih membutuhkan PPIU dalam berbagai proses keberangkatan, seperti pengurusan visa dan lain sebagainya.
"Karakter dan kultur masyrakat kita tidak akan mau berangkat umrah mandiri kecuali dengan PPIU. Kalau pun ada jemaah umrah sendiri, jumlahnya sangat kecil sekali," tukasnya.

