Hujan Ekstrem, SDA DKI Catat Lima Tanggul Roboh dan Tiga Longsor di Jaksel

Laporan: Sigit Nuryadin
Minggu, 02 November 2025 | 16:18 WIB
Hujan (pixabay)
Hujan (pixabay)

SinPo.id - Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta mencatat sedikitnya lima tanggul roboh dan tiga tanggul longsor di wilayah Jakarta Selatan usai hujan ekstrem mengguyur pada Kamis malam, 30 Oktober 2025. Kerusakan terjadi akibat tingginya debit air di sejumlah aliran sungai dan saluran penghubung di kawasan tersebut.

“Curah hujan yang sangat lebat membuat tekanan air di beberapa tanggul meningkat tajam. Beberapa di antaranya tidak mampu menahan beban aliran air yang datang secara tiba-tiba,” ujar Sekretaris Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Hendri, Minggu, 2 November 2025.

Menurut Hendri, jerusakan paling parah terjadi di tanggul Kemang Village dari aliran Kali Krukut sepanjang 13,5 meter. Selain itu, tanggul Jatipadang di aliran PHB Pulo mengalami kerusakan di dua sisi dengan total panjang 40 meter. 

"Tiga titik lain yang mengalami roboh berada di Plaza Bisnis Kemang, Jalan Kemang Utara IX Mampang Prapatan, dan Jalan Taman Kemang Bangka," ungkapnya. 

Sementara itu, kata dia, tiga titik tanggul longsor tercatat di Jl. Kemuning dan Jl. Gunuk Raya, Pejaten Timur, serta Jl. Adityawarman, Kebayoran Baru. Hendri menyebut, longsor terjadi karena dinding tanggul tergerus arus deras setelah hujan dengan intensitas tinggi.

“Kami langsung menurunkan tim ke seluruh lokasi untuk melakukan penanganan darurat. Saat ini fokus utama adalah mencegah limpasan air agar tidak masuk ke permukiman warga,” kata Hendri.

Sebagai langkah cepat, lanjutnya, petugas membangun tanggul sementara menggunakan karung pasir dan kayu dolken untuk menahan tekanan air di area yang terdampak. 

“Langkah ini bersifat sementara sampai perbaikan permanen bisa dilakukan,” tutur dia. 

Lebih jauh, Hendri mengungkapkan, Dinas SDA DKI tengah menghitung estimasi biaya perbaikan dan memantau kondisi tanggul di titik-titik rawan lainnya.

 “Kami akan segera memulai pembangunan turap permanen di Jl. Adityawarman dan memperkuat tanggul lain yang rusak ringan,” imbuhnya. 

Hendri memastikan, pemerintah provinsi berkomitmen melakukan perbaikan menyeluruh terhadap infrastruktur pengendali banjir di wilayah rawan. 

“Kami harap proses perbaikan bisa berjalan optimal agar risiko banjir dapat ditekan dan keamanan warga tetap terjaga,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI