Pemprov DKI Mulai Revitalisasi Rusunawa Marunda, Target Rampung 2030
SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai kembali proyek revitalisasi Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI memastikan pembangunan ulang kawasan tersebut tetap berjalan sesuai rencana awal sebagai bagian dari program penyediaan hunian layak di Ibu Kota.
Kepala Dinas PRKP DKI Jakarta Kelik Indriyanto mengatakan revitalisasi ini merupakan bentuk komitmen Pemprov dalam menyediakan hunian yang aman dan layak bagi warga terdampak relokasi.
“Program ini tidak berhenti. Revitalisasi Rusunawa Marunda tetap berjalan sesuai rencana, diawali dengan pembangunan satu tower pada tahun ini,” ujar Kelik di Jakarta, Jumat, 31 Oktober 2025.
Menurut dia, tahap pertama proyek dilakukan dengan membangun satu menara berlantai 20 berkapasitas 288 unit hunian. Kelik menyebut, pembangunan menggunakan skema anggaran multiyears dari APBD 2025–2027.
"Selain unit tempat tinggal, tower tersebut juga akan dilengkapi berbagai fasilitas penunjang seperti power house, pengolahan limbah (STP), tempat parkir, TPS, pagar, dan gerbang utama," ungkap dia.
Kelik menjelaskan, proyek berikutnya akan dilanjutkan dengan pembangunan empat tower tambahan berjumlah total 1.160 unit. Tahap lanjutan itu dijadwalkan dimulai pada 2027 dan ditargetkan selesai pada 2030.
“Pendanaan tahap kedua sedang kami usulkan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman. Alternatif lainnya adalah menggunakan APBD DKI jika dibutuhkan,” kata Kelik.
Pemprov DKI memastikan, kata dia, warga Rusunawa Marunda yang sebelumnya direlokasi ke Rusun Nagrak dan Rusun Padat Karya akan menjadi penerima manfaat utama saat pembangunan selesai.
“Kami pastikan warga yang terdampak pembangunan kembali menjadi prioritas untuk menempati hunian baru di Marunda,” tuturnya.
Kelik menambahkan, revitalisasi Marunda diharapkan dapat memperluas ketersediaan hunian terjangkau sekaligus memperbaiki kondisi lingkungan permukiman di wilayah utara Jakarta yang selama ini menghadapi tantangan sosial dan infrastruktur.
“Kebutuhan hunian layak di Jakarta terus meningkat. Melalui revitalisasi ini, kami berupaya memenuhi hak warga untuk mendapatkan tempat tinggal yang aman, sehat, dan manusiawi,” tandasnya.
