Kapolri dan Menhut Sepakat Perkuat Sinergi Nasional Hadapi Ancaman Karhutla 2026

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 01:17 WIB
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) (SinPo.id/Antara)
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) (SinPo.id/Antara)

SinPo.id -  Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni memperkuat sinergisitas antara Polri dan Kementerian Kehutanan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Komitmen ini disepakati dalam audiensi di Gedung Rupattama Mabes Polri, Jakarta, Kamis 24 Oktober 2025.

“Kami baru saja melaksanakan rapat koordinasi sekaligus analisis dan evaluasi terkait dengan program-program yang berhubungan dengan masalah penanganan kebakaran hutan,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak mencatat sejumlah poin penting dalam memperkuat langkah menghadapi karhutla ke depan. Salah satu fokus utama adalah pencegahan melalui edukasi masyarakat dan penerapan kearifan lokal secara bertanggung jawab.

“Ini yang tentunya harus kita kontrol dengan baik sehingga proses kearifan lokal benar-benar diikuti dengan aturan yang jelas. Misalnya, masyarakat wajib melapor sebelum membuka lahan agar tidak menimbulkan masalah baru,” ujar Kapolri.

Selain edukasi, Kapolri juga menekankan pentingnya peran perusahaan swasta untuk mengedukasi warga sekitar agar tidak menggunakan metode pembakaran dalam membuka lahan.

Ia menambahkan, penegakan hukum yang tegas turut berperan besar dalam menurunkan angka karhutla dalam dua tahun terakhir. “Efektivitas hukum membuat angka pelanggaran menurun signifikan,” tegasnya.

Langkah berikutnya adalah memperkuat kesigapan gabungan personel dari Kemenhut, Polri, TNI, dan masyarakat setempat dalam satuan tugas (satgas) yang terintegrasi dengan command center nasional maupun daerah. Dengan begitu, setiap munculnya hotspot (titik api) dapat segera direspons cepat di lapangan.

Kapolri juga mendorong perusahaan perkebunan, terutama sawit, untuk menyiapkan sumber air dan parit cadangansejak dini guna menghadapi musim kering dan potensi El Nino. “Peralatan dan sumber air harus siap agar pemadaman awal bisa cepat dilakukan,” katanya.

Selain itu, Polri dan Kemenhut juga menyiapkan strategi water bombing dan operasi modifikasi cuaca (OMC)sebagai langkah mitigasi jika terjadi peningkatan suhu ekstrem.

Menhut Raja Juli Antoni menyampaikan apresiasi kepada Polri atas kerja sama solid dalam menekan angka karhutla secara nasional. Ia menyebut, luas lahan terbakar berhasil ditekan dari 376 ribu hektare pada 2024 menjadi 213 ribu hektare pada 2025.

“Efek jera akibat penegakan hukum yang tegas dari Polri menjadi faktor penting. Banyak pihak yang dulunya membuka lahan dengan cara membakar kini mulai sadar dan berhenti,” ujar Menhut.

Dengan kolaborasi yang semakin erat antara Polri dan Kemenhut, pemerintah optimistis dapat memperkuat kesiapsiagaan nasional menghadapi ancaman karhutla dan dampak El Nino di tahun-tahun mendatang.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI