Wagub DKI: Benyamin Award Gerakan Bangun Kampung Jakarta

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 23 Oktober 2025 | 20:44 WIB
Wagub DKI Jakarta Rano Karno (SinPo.id/ Dok. Pemprov DKI)
Wagub DKI Jakarta Rano Karno (SinPo.id/ Dok. Pemprov DKI)

SinPo.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menegaskan ajang Benyamin Award 2025 bukan hanya penghargaan tahunan bagi aparatur dan warga, tetapi gerakan sosial untuk membangun kampung sebagai fondasi sumber daya manusia (SDM) Jakarta.

“Yang kita bangun bukan sekadar infrastruktur atau penghargaan, tapi kesadaran. Benyamin Award ini cara kita menghidupkan kembali semangat kampung sebagai pusat tumbuhnya karakter dan solidaritas warga,” ujar Rano saat menghadiri babak final penjurian Benyamin Award di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Oktober 2025.

Rano menjelaskan, konsep Benyamin Award lahir dari pandangan bahwa kemajuan kota harus dimulai dari pemberdayaan masyarakat di tingkat kampung. 

“Kalau kita mau bicara Jakarta sebagai kota global, maka manusianya harus punya karakter kuat. Dan karakter itu tumbuh dari kampung, dari nilai kebersamaan,” tuturnya. 

Menurut Rano, ajang ini menjadi wadah bagi lurah, camat, dan komunitas warga untuk berinovasi dalam pengembangan lingkungan dan sosial. 

“Setiap kampung punya cerita, dan di situ ada gagasan lokal yang bisa kita angkat jadi kebijakan kota. Benyamin Award memberi ruang untuk itu,” tuturnya.

Dia menilai, pembangunan manusia menjadi bagian penting dari tiga fondasi utama Jakarta ke depan: pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan. 

“Kalau SDM-nya kuat, maka kota ini bisa tumbuh tanpa meninggalkan siapa pun. Pendidikan dan kesehatan tetap jadi prioritas kita,” ucap dia. 

Rano juga menyinggung peningkatan posisi Jakarta dalam Global City Index 2025, dari peringkat 74 menjadi 71 dunia. Dia menyebut capaian itu bukan semata hasil kebijakan pemerintah, tetapi buah partisipasi masyarakat. 

“Kita tidak akan naik peringkat kalau tidak ada gotong royong dari bawah. Kekuatan kota ini justru ada di kampung-kampungnya,” ungkapnya. 

Dia berharap, Benyamin Award menjadi model gerakan kolaboratif antara pemerintah dan warga untuk membangun Jakarta yang inklusif. 

“Babe Benyamin selalu bicara soal manusia, soal tawa, soal kebersamaan. Semangat itulah yang ingin kita hidupkan kembali dalam pembangunan Jakarta hari ini,” ujar Rano.

Rano pun mengajak agar masyarakat terus menjaga semangat Betawi dalam pembangunan kota. “Modernitas boleh maju, tapi jati diri jangan hilang. Jakarta yang kita bangun harus maju, tapi tetap punya hati,” tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI