Komisi I DPR Dorong Pindad Meningkatkan Kualitas untuk Produksi Mobil Maung

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 22 Oktober 2025 | 20:15 WIB
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono. (SinPo.id/Galuh Ratnatika)
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono. (SinPo.id/Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menyebut PT Pindad perlu meningkatkan kualitas dan efisiensi pabrik untuk memproduksi massal mobil Maung. Apalagi, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan agar para menteri menggunakan mobil tersebut.

Menurut dia, peningkatan kapasitas produksi harus diiringi dengan kualitas agar produk Maung bertahan lama dan memiliki dampak yang masif.

"Maung produk karya anak bangsa yang berhasil bekerja sama dengan pabrik luar ini perlu kita kawal agar program ini bisa berhasil dan bisa dimanfaatkan elemen bangsa," kata Dave di Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025.

Legislator dari Fraksi Partai Golkar itu mengatakan, saat ini tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dari Pindad Maung sudah mencapai 70 persen.

Apabila terjadi peningkatan kapasitas produksi, kata Dave, TKDN Maung bisa mencapai 100 persen, ditambah berkolaborasi dengan lembaga riset lain.

Sementara itu, anggota Komisi VI DPR RI M. Sarmuji mengatakan bahwa kebijakan pengadaan mobil nasional memang perlu keberpihakan atau kekhususan. Sebab, bagaimanapun tidak ada mobil nasional yang diawali langsung dengan kesempurnaan.

"Dulu di Malaysia juga pasti harus disubsidi oleh negara, negara harus berpihak, negara harus menggunakan kebanggaan dalam negerinya," kata Sarmuji.

Paling tidak, kata Sarmuji, orang-orang yang saat ini menjadi aparat negara diimbau untuk membeli mobil nasional dengan kualitas yang memadai.

Selain itu, dia mengatakan bahwa target tiga tahun dari Presiden Prabowo Subianto untuk mobil nasional tersebut memungkinkan. Alasannya, mobil nasional wujudnya sudah ada dan tinggal disempurnakan jika masih terdapat kekurangan.

"Kalau ada yang belum efisien tinggal diefisienkan, kalau ada yang perlu diperhalus tinggal diperhalus. Saya yakin tiga tahun bisa, tapi itu bukan pekerjaan yang mudah memang, perlu keseriusan dan kesungguhan," kata Sarmuji.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI