Hadapi Lonjakan Kasus Influenza A, Ketua DPR Dorong Pemerintah Pastikan Ketersediaan Obat

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 21 Oktober 2025 | 13:17 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani. (SinPo.id/Dok. DPR RI)
Ketua DPR RI Puan Maharani. (SinPo.id/Dok. DPR RI)

SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani, mendorong Pemerintah agar memastikan ketersediaan obat-obatan dan fasilitas pelayanan kesehatan memadai untuk menghadapi lonjakan kasus Influenza A.

“Apalagi anak kecil dan lansia dilaporkan merupakan kelompok paling rentan terhadap infeksi berat akibat influenza A," kata Puan, dalam keterangan persnya, 

"Maka sistem kesehatan nasional harus diperkuat agar masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat saat terinfeksi penyakit,” imbuhnya.

Pihaknya juga mendorong Pemerintah memberikan langkah pencegahan tambahan, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan yang memiliki penyakit bawaan, dengan memperkuat vaksinasi.

Selain itu, Puan juga mendorong masyarakat untuk disiplin perilaku hidup sehat, dan meminta masyarakat waspadai gejala influenza yang berat, seperti demam tinggi dan sesak napas.

“Meningkatnya kasus influenza di Indonesia, dan termasuk tren di negara tetangga harus menjadi peringatan bagi Indonesia untuk memperkuat sistem surveilans dan sigapnya fasilitas kesehatan di seluruh daerah,” ungkapnya.

Terakhir, Puan meminta agar sinergi antar lembaga pemerintah pusat dan daerah serta kementerian terkait juga harus diperkuat, termasuk dalam menangani faktor risiko lingkungan seperti polusi udara dan kondisi hunian yang memudahkan penyebaran virus.

"Peningkatan kasus Influenza A ini menjadi pengingat penting bahwa kita harus terus berinvestasi dalam ketahanan sistem kesehatan nasional,” sebutnya.
 
“Sistem kesehatan kita harus siap menghadapi penyakit musiman seperti influenza yang sering dianggap ringan, tapi sebenarnya bisa berdampak serius jika diabaikan,” kata Puan menambahkan.

Diketahui, kasus influenza A, khususnya subtipe H3N2 kini dilaporkan mendominasi di kawasan Asia Tenggara. Salah satu lonjakan terbesar terjadi di Thailand, dengan 61 kematian dari 702.308 kasus sejak 1 Januari hingga 8 Oktober 2025.

Sejumlah studi klinis menunjukkan influenza A menjadi penyebab dominan pasien dewasa dirawat karena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dengan rata-rata lama rawat inap 9 hingga 10 hari, lebih panjang dibandingkan paparan virus lain. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI