Mendagri Ajak KAHMI Jadi Motor Perubahan untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 21 September 2025 | 15:38 WIB
Mendagri Tito Karnavian hadiri m Pertemuan Regional KAHMI se-Sumatera. (SinPo.id/dok. Kemendagri)
Mendagri Tito Karnavian hadiri m Pertemuan Regional KAHMI se-Sumatera. (SinPo.id/dok. Kemendagri)

SinPo.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian mengajak Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) untuk terus berkontribusi mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. 

Menurut dia, KAHMI yang menghimpun para kader dan alumni HMI tersebar di berbagai lini, baik pemerintahan, parlemen, maupun lembaga strategis, memiliki prosesi untuk berkontribusi membangun bangsa. Terlebih, sejak awal, visi KAHMI  bukan hanya untuk kepentingan Islam, melainkan lebih luas yakni berkontribusi bagi kemajuan bangsa yang plural.

"Itu artinya KAHMI mengakui pluralisme meskipun bernapaskan mesyiarkan nilai-nilai Islam," kata Tito dalam Pertemuan Regional KAHMI se-Sumatera di Batam, Kepulauan Riau, dikutip Minggu, 21 September 2025. 

Mantan Kapolri ini mengaku sangat optimis dengan proyeksi Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia pada 2045. Hal itu mengacu pada kajian lembaga internasional seperti Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF) yang memperkirakan Indonesia berpeluang menjadi negara dengan ekonomi besar.

Namun, peluang itu hanya bisa tercapai jika Indonesia mampu mengelola sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) secara tepat.

"Persoalan kita adalah bagaimana how to manage SDM kita supaya mereka terdidik, terlatih, sehat, sehingga menjadi tenaga kerja yang produktif makanya kita memerangi stunting, memerangi TBC (tuberkulosis), (membuat) program MBG (Makan Bergizi Gratis)," jelasnya.

Tito juga menyoroti tantangan global, termasuk persaingan antarnegara yang kini lebih banyak berlangsung di ranah ekonomi, budaya, dan teknologi.

Contohnya, dominasi budaya populer Amerika dan Korea yang mampu mempengaruhi generasi muda di seluruh dunia. Untuk itu, ia mendorong agar Indonesia memperkuat identitas budaya sekaligus meningkatkan daya saing ekonomi berbasis produksi.

"Pertarungan yang paling keras dan paling penting untuk saling mendominasi saat ini adalah pertarungan ekonomi, siapa yang kuat ekonominya dia yang akan menang," ucapnya.

Tak lupa, Tito mengapresiasi KAHMI yang selama ini menjadi wadah pengaderan pemimpin bangsa. Ia berharap KAHMI tetap konsisten melahirkan gagasan dan aksi nyata demi terwujudnya Indonesia Emas 2045.

"Organisasi yang betul-betul bisa menjadi driving force bahkan bisa menjadi agent of change perubahan untuk bangsa kita menuju bangsa yang tadi yang maju, Indonesia Emas 2045," ungkapnya.

Tito juga menyinggung salah satu aspirasi peserta terkait usulan mekanisme pemilihan kepala daerah (Pilkada) melalui DPRD. Menurutnya, pasal 18 ayat (4) Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 hanya menyebut gubernur, bupati, dan wali kota dipilih secara demokratis, tanpa merinci apakah harus langsung oleh rakyat atau melalui DPRD.

"Dari aspek hukum saja, kita sudah melihat bahwa poinnya aspirasi teman-teman KAHMI se-Sumatera tadi untuk kepala daerah dipilih DPRD tidak bertentangan dengan konstitusi," pungkasnya.

Sebagai informasi, turut hadir dalam pertemuan tersebut yaitu, Ketua Komisi II DPR RI sekaligus Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi'i, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, serta pejabat terkait lainnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI