Legislator Golkar Sebut Gangguan Stok BBM Swasta karena Faktor Internal

Laporan: Juven Martua Sitompul
Sabtu, 20 September 2025 | 10:21 WIB
DPR gelar rapat paripurna sahkan RUU perubahan ketiga tentang haji dan umrah menjadi UU (Ashar/SinPo.id)
DPR gelar rapat paripurna sahkan RUU perubahan ketiga tentang haji dan umrah menjadi UU (Ashar/SinPo.id)

SinPo.id - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid menyebut bila gangguan distribusi BBM di sejumlah SPBU swasta belakangan ini karena faktor internal perusahaan. SPBU swasta disebut belum bisa memproyekskan permintaan dan mengelola rantai pasok dengan akurat.

"Permintaan di lapangan sifatnya sangat dinamis. Kalau ada SPBU swasta yang stoknya habis lebih cepat, itu biasanya karena perencanaan internal mereka kurang akurat, apalagi kuota-nya sudah ditambah 110 persen dibanding 2024," kata Nurdin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 19 September 2025.

Legislator dari fraksi Partai Golkar itu menyebut pemerintah telah menetapkan strategi agar pasokan energi tetap terjaga melalui skema impor satu pintu dengan evaluasi berkala.

Kebijakan ini bertujuan menyeimbangkan kebutuhan domestik dengan kondisi makroekonomi sekaligus menjaga stabilitas harga BBM di tengah fluktuasi harga minyak dunia.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, kebutuhan BBM nasional rata-rata mencapai 1,5 juta barel per hari. Sedangkan kapasitas produksi kilang dalam negeri baru sekitar 850 ribu barel. 

Sementara defisit sekitar 650 ribu barel per hari masih dipenuhi dari impor. Kementerian ESDM mencatat impor BBM sepanjang 2024 mencapai 165 juta barel.

Dengan mekanisme fleksibel dan evaluasi tiap tiga bulan, kuota impor diatur presisi agar tidak menekan devisa maupun neraca transaksi berjalan.

Di sisi lain, pemerintah bersama Pertamina dan BPH Migas juga memperketat distribusi BBM bersubsidi melalui sistem MyPertamina yang kini mencatat lebih dari 9,8 juta kendaraan terdaftar. Sistem ini diharapkan mampu menekan kebocoran subsidi dan memastikan distribusi lebih tepat sasaran.

Nurdin menegaskan kondisi pasokan nasional saat ini tetap aman. Sehingga, gangguan di beberapa SPBU swasta jangan dipelintir menjadi isu kelangkaan BBM.

Dia juga memastikan DPR bersama pemerintah akan terus mengawal kebijakan energi agar kebutuhan masyarakat terpenuhi dan perekonomian nasional terlindungi.

"Gangguan distribusi jangan dibesar-besarkan seolah pasokan nasional bermasalah. Faktanya stok nasional aman, kuota impor terkendali, dan DPR akan terus mengawal agar energi rakyat tetap terjamin," ujarnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI