Jakarta-Kinshasa Jalin Kerja Sama, Rano: Kolaborasi sebagai Investasi Masa Depan

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 18 September 2025 | 16:43 WIB
Kerja sama Pemprov DKI dengan Pemkot Kinshasa (SinPo.id/ Dok. Pemprov DKI)
Kerja sama Pemprov DKI dengan Pemkot Kinshasa (SinPo.id/ Dok. Pemprov DKI)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menandatangani nota kesepahaman awal atau Letter of Intent (LoI) dengan Pemerintah Kota Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, dalam upaya membangun kerja sama lintas negara di bidang pelayanan publik, pembangunan kota, dan isu-isu strategis perkotaan lainnya. 

Penandatanganan dilakukan di sela gelaran Jakarta International Investment, Trade, Tourism, & SMEs Expo (JITEX) 2025 di Senayan, Kamis, 18 September 2025.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyebut kemitraan ini sebagai bentuk komitmen Jakarta memperkuat jejaring internasional sebagai kota global. Menurutnya, kolaborasi dengan Kinshasa adalah langkah konkret menghadapi tantangan bersama yang dihadapi kota-kota besar dunia.

"Bukan hanya soal kerja sama administratif. Ini tentang bagaimana dua kota dari dua benua bisa saling belajar dan mendukung untuk menciptakan tata kota yang lebih berkelanjutan dan inklusif," kata Rano usai penandatanganan. 

Dia menyampaikan, kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan balasan Gubernur Kinshasa ke Balai Kota DKI Jakarta pada Juli lalu. Kedua kota, lanjutnya, yang sama-sama berstatus sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat ekonomi nasional, dihadapkan pada dinamika yang mirip, yakni ledakan urbanisasi, tekanan terhadap infrastruktur, perubahan iklim, hingga perlunya penguatan kapasitas layanan publik.

"Kami melihat Kinshasa sebagai mitra strategis yang bisa diajak bertukar gagasan soal ketahanan kota. Kota ini tumbuh cepat seperti Jakarta. Maka, kita punya banyak pelajaran yang bisa dibagi," ujar Rano.

Bagi Jakarta, kata Rano, kemitraan ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang menuju posisi sebagai Top 20 Global City. Visi tersebut mencakup pengembangan transportasi publik massal, transformasi pengelolaan sampah menuju konsep waste to energy, serta perencanaan kawasan berbasis transit-oriented development (TOD).

Namun, Rano menegaskan pembangunan Jakarta tidak semata soal fisik dan infrastruktur. Pemprov DKI juga tengah mendorong sektor ekonomi kreatif, kepemudaan, serta pelestarian budaya sebagai pilar pembangunan yang tak kalah penting.

"Kita tidak bisa bicara soal kota global tanpa membicarakan manusianya. Kerja sama ini juga mencakup isu pemuda, budaya, dan industri kreatif, termasuk misi kita menjadikan Jakarta sebagai kota sinema," katanya.

Rano berharap kemitraan Jakarta-Kinshasa dapat terus berkembang ke arah kolaborasi konkret, mulai dari pertukaran kebijakan, studi banding antar dinas, hingga proyek-proyek bersama di bidang lingkungan, ekonomi, dan pendidikan.

"Yang kami bangun hari ini bukan hanya dokumen, tapi jembatan. Antara Jakarta dan Kinshasa, antara Afrika dan Asia. Kolaborasi ini adalah investasi masa depan bagi kedua kota," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI