Tak Cermat Undang Profesor Pro Zionisme, UI Minta Maaf
SinPo.id - Universitas Indonesia (UI) meminta maaf atas polemik karena mengundang peneliti pendukung zionisme dari Hoover Institution Universitas Stanford, Peter Berkowitz, untuk menyampaikan orasi ilmiah dalam kegiatan Pengenalan Sistem Akademik Universitas Program Pascasarjana UI 2025 di kampus UI, Depok, Jawa Barat, Sabtu kemarin.
Berkowitz merupakan akademisi keturunan Yahudi yang mendukung zionisme di Palestina. Dukungan itu disampaikan oleh Peter melalui buku maupun artikelnya, salah satu bukunya berjudul 'Israel and The Struggle Over the International Laws of War' yang diterbitkan pada 2012 silam.
"Dengan segala kerendahan hati, UI mengakui kurang hati-hati, dan untuk itu UI meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kekhilafan dalam kekurangcermatan saat melakukan background check terhadap yang bersangkutan," kata Direktur Humas, UI, Arie Afriansyah, dalam keterangannya, Minggu, 24 Agustus 2025.
Arie menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah aktif melayangkan kritik kepada UI. Kritikan itu merupakan wujud dari kebebasan dalam berekspresi.
"Universitas Indonesia (UI) menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kritik dan masukan sebagai bagian dari kebebasan menyampaikan pendapat yang bersifat konstruktif," kata Arie.
UI, lanjut Arie, selalu berkomitmen untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina agar bisa bebas dari penjajahan Israel sebagaimana termaktub dalam UUD 1945. Dukungan itu pernah disampaikan langsung Rektor UI, Heri Hermansyah, saat menerima kunjungan Duta Besar Palestina.
Arie memastikan, insiden mengundang Berkowitz itu akan menjadi pembelajaran bagi UI ke depan dalam mengundang pembicara internasional.
"UI mendukung penuh Kemerdekaan bagi bangsa Palestina. Hal ini disampaikan langsung oleh Rektor UI kepada Duta Besar Palestina saat kunjungannya ke UI pada 17 Januari 2025 yang lalu," ujar Arie.
Adapun orasi yang disampaikan Berkowitz dalam kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan perspektif dari figur institusi terkemuka di dunia dalam bidang Sosial Humaniora dan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM).
Saat pemilihan kandidat pembicara, UI menilai Peter Berkowitz dan pembicara lainnya yakni Sigit P. Santosa, adalah di antara nama-nama terbaik dari luar negeri dan dalam negeri dalam bidang terkait.
"Tidak ada maksud lain dalam memberikan kesempatan kepada kedua tokoh tersebut berorasi selain untuk kepentingan akademik," ujar Arief.
Masyarakat pun bisa melihat sendiri isi orasi Berkowitz di kanal YouTube resmi UI. Di sana, isi orasinya murni terkait topik yang diminta UI.
"Orasi selengkapnya dari kedua tokoh dalam acara PSAU tersebut dapat dilihat kembali oleh semua pihak dalam kanal resmi YouTube Universitas Indonesia di mana isi orasinya memang murni tentang apa yang diharapkan," kata Arie.
Sebagai informasi, Peter Berkowitz merupakan akademisi yang juga penulis buku Israel and the Struggle over the International Laws of War (2012). Di dalamnya, Berkowitz secara gamblang mengkritik laporan Goldstone Report dan berbagai tuduhan internasional terhadap Israel.
Peter juga rajin menulis kolom yang mendukung kepentingan Israel terhadap Palestina. Di antaranya, artikel Explaining Israel’s Just War of Self-Defense to America (2024), Disregarding Military Necessity to Accuse Israel of War Crimes (Desember 2024) yang menyajikan pembenaran militerisme Israel terhadap Palestina.
