Pramono Anung Paparkan Visi Jakarta sebagai Kota Global
SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memaparkan tantangan dan potensi Jakarta sebagai kota global dan pusat perekonomian Indonesia dalam acara Orientasi Pendidikan Mahasiswa Baru Program Doktoral dan Magister Universitas Brawijaya (UB) Kampus Jakarta tahun akademik 2025/2026. Acara ini digelar di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, dan dihadiri oleh 180 mahasiswa pascasarjana.
Dalam pidatonya sebagai dosen tamu dan keynote speaker, Pramono menyampaikan bahwa Jakarta memiliki syarat lengkap untuk menjadi kota global dan pusat bisnis dunia. “Potensi Jakarta sebagai kota global dan bisnis punya syarat yang lengkap,” tegasnya.
Pramono menjelaskan bahwa meskipun Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 telah menetapkan Jakarta tidak lagi sebagai ibu kota, regulasi tersebut belum berlaku efektif karena Peraturan Presiden yang mengatur belum ditandatangani. Meski demikian, ia menegaskan komitmennya untuk terus membenahi Jakarta agar mampu bersaing di kancah global.
“Jakarta saat ini berada di peringkat 74 dari 156 kota global. Saya optimistis kita bisa mendongkrak posisi ke urutan 50,” ujarnya.
Pramono mengakui bahwa meski pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan ketiga mencapai 5,18 persen, melampaui angka nasional 5,12 persen, gini rasio masih menjadi tantangan. Ia menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum merata, dan kelompok kaya masih mendominasi pendapatan.
Sebagai solusi, ia memaparkan sejumlah program kesejahteraan yang telah direalisasikan dalam 100 hari pertama kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Rano Karno.
Di bidang pendidikan, Pemprov DKI telah meningkatkan jumlah penerima KJP menjadi 707.622 siswa dan KJMU sebanyak 16.979 mahasiswa, termasuk untuk jenjang magister dan doktoral. Selain itu, program pemutihan ijazah telah membantu 3.212 pelajar, dengan target 6.500 hingga akhir tahun.
Pramono juga memaparkan peluncuran TransJabodetabek yang menghubungkan Jakarta dengan daerah sekitar seperti Alam Sutera, PIK 2, dan Sawangan. Ia menggratiskan tarif angkutan umum bagi 15 golongan warga, sebagai upaya mendorong penggunaan transportasi publik dan mengurangi kemacetan.
“Meski konektivitas moda angkutan umum sudah 91 persen, pengguna aktif baru 21 persen. Target kami di atas 30 persen,” katanya.
Pemprov DKI menargetkan 21 kali Job Fair sepanjang 2025, dengan 13 kegiatan telah terealisasi dan menyerap ribuan tenaga kerja. Pramono juga menyoroti kebijakan operasional perpustakaan hingga pukul 22.00 dan taman 24 jam yang kini mendapat dukungan warga.
Ia juga mendorong aktivasi maksimal Jakarta International Stadium (JIS) sebagai home base Persija dan menghubungkannya dengan area parkir di Ancol untuk mendukung event internasional.
? Budaya Betawi dan Identitas Kota
Pramono menegaskan bahwa UU Nomor 2 Tahun 2024 menetapkan budaya Betawi sebagai identitas inti Jakarta. Ia tengah mempercepat pembuatan Perda dan Pergub terkait budaya Betawi sebagai bagian dari penataan kota.
“Transformasi Jakarta menjadi kota global tidak bisa instan. Tapi dengan potensi dan semangat, saya yakin kita bisa bersaing dengan kota-kota dunia,” tutupnya.
Rektor UB, Widodo, menyampaikan bahwa kampus pascasarjana di Jakarta dibuka agar hasil riset mahasiswa dapat berkontribusi langsung dalam menyelesaikan persoalan kota. “Tujuannya agar perguruan tinggi tidak jadi menara gading,” ujarnya.

