Gubernur Pramono Anung Gelar Rapat Terbatas Bahas Solusi Kemacetan TB Simatupang

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 24 Agustus 2025 | 01:18 WIB
Ilustrasi macet Jakarta (SinPo.id/ Ashar)
Ilustrasi macet Jakarta (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id -  Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menggelar rapat terbatas bersama jajaran Pemprov DKI untuk membahas solusi kemacetan yang terjadi di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Dalam rapat tersebut, disepakati sejumlah langkah strategis jangka pendek dan menengah guna mengurai kepadatan lalu lintas yang kian mengganggu aktivitas warga.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” ujar Pramono dalam pernyataan resminya.

Wakil Koordinator Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Yustinus Prastowo, menjelaskan bahwa Gubernur Pramono telah menginstruksikan tujuh langkah jangka pendek yang akan segera ditindaklanjuti:

Review Proyek Galian Evaluasi menyeluruh terhadap proyek IPALD Perumda Paljaya sepanjang 7 km di Cilandak dan proyek perpipaan Rusun Tanjung Barat sepanjang 4 km. Target rampung: Oktober–November 2025.

Percepatan Pengerjaan Instruksi pengerjaan 24 jam non-stop, pemendekan pagar proyek, penempatan flagman, dan langkah teknis lainnya.

Koordinasi dengan Pemerintah Pusat Pengaturan buka-tutup pintu tol pada jam sibuk untuk mengurangi penumpukan kendaraan.

Optimalisasi Area Publik Pemanfaatan area kosong sebagai halte atau parkir sementara agar kendaraan umum tidak mengganggu arus lalu lintas.

Pemanfaatan Trotoar Sementara Pelebaran ruas jalan di titik bottleneck dengan menggunakan trotoar yang belum aktif digunakan pejalan kaki.

Sinergi Antar-Lembaga Koordinasi terpadu antara Polri, Dishub, Satpol PP, MRT Jakarta, Transjakarta, dan instansi terkait lainnya.

Informasi Lalu Lintas Digital Kerja sama dengan Google dan platform navigasi lain untuk menampilkan informasi proyek dan rute alternatif.

Untuk solusi jangka menengah, Pemprov DKI akan mengkaji pembangunan underpass atau flyover di sejumlah perempatan besar sepanjang Jalan TB Simatupang. Infrastruktur ini diharapkan mampu mengendalikan arus lalu lintas secara lebih permanen dan berkelanjutan.

Yustinus Prastowo menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat kemacetan. Ia juga mengimbau warga untuk mulai beralih ke transportasi umum sebagai bagian dari solusi jangka panjang.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami juga mengimbau masyarakat untuk beralih ke transportasi umum agar volume kendaraan di jalan dapat berkurang,” tutupnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI