Ajak Generasi Muda Menabung, Airlangga: Persiapan untuk Kebutuhan Mendadak

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 16:16 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (SinPo.id/ Dok. Ekon)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (SinPo.id/ Dok. Ekon)

SinPo.id - Pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya pemahaman dan praktik menabung, salah satunya melalui program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR). 

Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Generasi Muda, seperti Gen Z dan Gen Alpha, memiliki potensi besar untuk berpartisipasi dalam sektor keuangan digital, baik sebagai talenta, pelaku usaha, maupun konsumen yang cerdas.

"Saving itu selalu baik. Menabung itu selalu baik, karena kita tidak tahu ada kebutuhan dadakan ke depan. Sehingga bersiap untuk hal yang darurat atau emergency. Selain itu juga tentu sepanjang adik-adik terus belajar, biasanya smart student itu selalu melakukan smart saving. Jadi pelajar cerdas, cerdas untuk menabung," kata Airlangga dalam acara Hari Indonesia Menabung dan Bulan Literasi Keuangan 2025 di Jakarta, ditulis Sabtu, 23 Agustus 2025. 

Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) ini juga mengingatkan kepada para pelajar agar selalu memastikan bank atau aplikasi keuangan yang digunakan sudah resmi dan diawasi oleh OJK. 

Airlangga lantas mengapresiasi mereka yang sudah menabung serta berani melakukan kegiatan entrepreneurship, baik di lingkungan sekolah maupun di kampus.

"Saya apresiasi pelajar yang sudah mulai berjualan. Dan saya apresiasi tadi semuanya strict. Jadi, artinya dibayar dulu baru barangnya dikirim. Ini luar biasa. No tolerance untuk berdagang. Nah, saya rasa itulah ekonomi kita bisa bergerak kalau semuanya melakukan kegiatan ekonomi. Jadi mulai dari menabung, spending, dan berjualan," kata Airlangga.

Airlangga menilai, dengan menabung, tidak hanya memperkuat daya tahan ekonomi pribadi, tetapi juga menjadikan pelajar bagian dari sistem keuangan yang ikut membangun ekonomi bangsa.

"Tadi dalam dialog dengan pelajar, pertama mereka menabung, kedua mereka melakukan spending, belanja, dan yang ketiga yang menarik, mereka beberapa itu sudah melakukan jualan. Mereka apakah menjual produk orang tuanya, apakah dengan inisiatif sendiri membeli alat tulis, dan juga peralatan yang dibutuhkan oleh pelajar yang lain. Jadi entrepreneurship-nya itu tumbuh," pungkas Airlangga. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI