Mentan Sebut Campuran Beras Patah dalam Kasus Oplosan Capai 59 persen

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 16 Agustus 2025 | 09:26 WIB
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman. (SinPo.id/Ashar)
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman. (SinPo.id/Ashar)

SinPo.id - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mencatat, beras patah (broken rice) yang dijual dalam kemasan premium mencapai angka 59 persen. Hal itu berdasarkan dari 10 sampel beras premium medium yang diuji di tengah maraknya kasus beras oplosan. 

"Aku bocorkan, ya. Kami ambil 10 (sampel), itu brokennya 30–59 persen. Saya ulangin ya, 30-59 persen," kata Amran di Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.

Padahal, lanjut Amran, kriteria beras patah untuk beras premium medium, persentase beras patah hanya boleh menyentuh 15 persen. Dan, beras patah berdasarkan temuan-temuan tersebut sudah melampaui kriteria yang ditetapkan pemerintah tersebut. 

Karenanya, kasus oplosan ini merugikan masyarakat yang membeli beras premium-medium. 

"Broken premium itu (ditetapkan) 15 persen. Ekstrem, kan? Ekstrem banget (beras patah sampai 59 persen)," ucap dia. 

Dengan demikian, sambung Amran, beras premium dan medium oplosan yang dijual sebenarnya merupakan beras biasa.

"Kualitasnya tidak sesuai standar yang tertulis. Labelnya premium-medium, tetapi sebenarnya beras yang ada adalah itu beras biasa," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI