Pemprov DKI Dorong Digitalisasi Pasar untuk Genjot Transaksi QRIS
SinPo.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengintensifkan langkah edukasi dan transformasi digital di berbagai sektor, termasuk pasar tradisional, demi mendorong peningkatan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Wakil Gubernur DKI, Rano Karno, menilai pendekatan ini sebagai bagian penting untuk memperkuat ekosistem pembayaran digital di Jakarta.
“Kami tidak hanya bicara target transaksi, tapi juga kesiapan infrastruktur, edukasi, dan budaya digital. Lomba digitalisasi pasar adalah salah satu langkah konkret kami,” ujar Rano dalam keteranganya dikutip Rabu, 13 Agustus 2025.
Menurut dia, lomba digitalisasi pasar yang dimaksud tak sekadar menilai pemanfaatan sistem pembayaran digital, tapi juga menyoroti aspek kebersihan, keamanan, hingga penataan fasilitas umum dan pedagang kaki lima.
"Tujuannya agar pasar bisa naik kelas, menjadi bagian dari transformasi Jakarta sebagai kota global," ungkapnya.
Adapun berdasarkan data Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, hingga April 2025, jumlah pengguna QRIS di Jakarta telah mencapai 6 juta orang dengan volume transaksi menyentuh angka 258,15 juta. Sementara kontribusi Jakarta terhadap transaksi QRIS nasional saat ini berkisar 43-45 persen.
Namun Rano optimistis, dengan gencarnya edukasi dan pembangunan sistem yang inklusif, Jakarta bisa menyumbang hingga 75 persen transaksi QRIS nasional pada akhir tahun ini.
"QRIS secara nasional telah mencatatkan 6,05 miliar transaksi dengan nilai Rp579 triliun hingga semester I-2025. Adapun jumlah merchant yang menerima QRIS mencapai 39,3 juta, dengan 93,16 persen di antaranya merupakan pelaku UMKM," kata Rano.
Rano pun mengakui, peran UMKM sebagai tulang punggung dalam mendorong ekonomi digital. Karena itu, edukasi dan kemudahan akses menjadi prioritas.
"Transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal keadilan akses dan kesiapan masyarakat untuk terlibat," tandasnya.
