Pemimpin Hamas Tiba di Kairo untuk Perundingan Gencatan Senjata

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 13 Agustus 2025 | 07:57 WIB
Aksi damai bertajuk Selamatkan Gaza digelar di Monas (SinPo.id/Dok.PMJ)
Aksi damai bertajuk Selamatkan Gaza digelar di Monas (SinPo.id/Dok.PMJ)

SinPo.id -  Pemimpin Kelompok Pejuang Palestina Hamas, Khalil Al-Hayya, telah tiba di Kairo untuk melakukan perundingan guna menghidupkan kembali rencana gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat (AS).

Pasalnya, putaran terakhir perundingan tidak langsung di Qatar berakhir buntu pada akhir Juli lalu, karena Israel dan Hamas saling menyalahkan.

Bahkan sejak perundingan terakhir buntu, Israel menyatakan akan melancarkan serangan baru dan merebut kendali Kota Gaza, yang telah direbutnya tak lama setelah pecahnya perang pada Oktober 2023.

"Pertemuan Hamas dengan para pejabat Mesir, yang dijadwalkan dimulai pada Rabu, akan berfokus pada cara-cara untuk menghentikan perang, mengirimkan bantuan, dan mengakhiri penderitaan rakyat kami di Gaza," kata pejabat Hamas, Taher al-Nono, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari CNA, Rabu, 13 Agustus 2025.

Sementara itu, rncana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memperluas kendali militer atas Gaza, telah memicu kecaman global. Terlebih Israel telah membuat krisis kemanusiaan di Gaza meluas.

Tak hanya itu, rencana tersebut juga menuai kritik dari kepala staf militer Israel. Dia memperingatkan bahwa rencana Netanyahu dapat menjadi jebakan maut bagi tentara Israel, dan membahayakan para sandera yang masih hidup.

Sementara itu, para menteri luar negeri dari 24 negara, termasuk Inggris, Kanada, Australia, Prancis, dan Jepang, mendesak Israel untuk mengizinkan bantuan tanpa batas masuk ke Gaza, termasuk makanan, air, obat-obatan, bahan bakar, dan persediaan tempat tinggal.

"Kelaparan sedang terjadi di depan mata kita. Tindakan mendesak diperlukan sekarang untuk menghentikan dan memulihkan kelaparan," kata mereka dalam pernyataan bersama.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI