Anggota DPR Soroti Tingginya Angka Stunting di Provinsi NTT

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 12 Agustus 2025 | 12:01 WIB
Ilustrasi stunting (SinPo.id/ Unair)
Ilustrasi stunting (SinPo.id/ Unair)

SinPo.id - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetyani menyoroti tingginya angka stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kini menempati peringkat pertama di Indonesia.

Pasalnya, berdasarkan paparan Dinas Kesehatan Provinsi NTT, prevalensi stunting di daerah tersebut mencapai 33,1 persen, menggeser Papua Barat dari posisi teratas.

“Ini menjadi tamparan keras bagi kami di Komisi IX dan mitra kerja kami, salah satunya Kementerian Kesehatan,” kata Netty, dalam keterangan persnya, dikutip Selasa, 12 Agustus 2025.

Ia pun mengatakan, salah satu keluhan utama dari Dinas Kesehatan di daerah NTT adalah minimnya ketersediaan vaksin untuk lima imunisasi dasar lengkap bagi bayi dan balita.

Menurut Netty, permasalahan itu berpotensi menjadi bom waktu yang dapat memperpanjang persoalan stunting di tanah air, khususnya di wilayah NTT.

“Kekurangan vaksin berarti kita sedang membuka jalan bagi munculnya kembali penyakit-penyakit endemik seperti TBC dan penyakit lain yang sebenarnya bisa dicegah melalui imunisasi,” tegasnya.

Selain masalah vaksin, pihaknya juga menyoroti tantangan geografis NTT yang menyulitkan tenaga kesehatan, UPTD, dan kader posyandu menjangkau seluruh balita. 

Oleh sebab itu, Netty mendorong pemerintah daerah agar membuat peta wilayah rawan stunting dan memastikan lokasi tersebut memiliki akses ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

BERITALAINNYA
BERITATERKINI