Ukraina Menggila: Jet Rusia Meledak, Kolaborator Dieksekusi, Elit Korup Ditangkap
SinPo.id - Ukraina menggencarkan tekanan dari berbagai sisi: dari menghantam jet tempur Rusia di Krimea hingga menumpas kolaborator dan koruptor di dalam negeri. Dalam satu minggu penuh ledakan dan drama politik, Ukraina menunjukkan bahwa perang tak hanya terjadi di medan tempur, tapi juga di ruang gelap kekuasaan.
Pada Senin malam (4 Agustus), pasukan elite SBU (Dinas Keamanan Ukraina) melancarkan serangan drone spektakuler ke pangkalan udara Saky di Krimea yang diduduki Rusia.
Target dan Hasil:
1 Su-30SM dihancurkan
1 Su-30SM rusak
3 Su-24 terkena serangan
Gudang senjata aviasi ikut terbakar
“Operasi ini adalah langkah besar untuk melemahkan kapasitas militer Rusia,” – Pernyataan resmi SBU
Fakta Jet:
Su-30SM: Jet multirole generasi baru Rusia, harga €30–43 juta
Su-24: Bomber era Soviet, tulang punggung serangan jarak menengah Rusia
Pangkalan Saky adalah pusat vital bagi operasi udara Rusia di Laut Hitam – dari radar, patroli, hingga pemanduan jet jarak jauh. Serangan ini menyusul operasi “Spiderweb” Ukraina yang pada 1 Juni berhasil merusak 41 pesawat Rusia di empat pangkalan dalam wilayah Rusia sendiri.
Ukraina tak hanya menyerang lewat udara, tapi juga melumpuhkan infrastruktur Rusia di wilayah pendudukan.
Pada 3 Agustus, ledakan besar terjadi di gardu listrik dekat pabrik “Berdyansk Reapers” — kini jadi bengkel militer Rusia. Ledakan menyebabkan kebakaran yang memutus pasokan listrik ke pusat perbaikan senjata, kendaraan, dan logistik militer.
“Fasilitas utama Rusia di Berdyansk kini lumpuh total,” – Direktorat Intelijen Ukraina (DIU)
Di tengah kabar kemenangan militer, Ukraina juga menegaskan tak ada tempat bagi pengkhianat.
Mykhailo Hrytsai, mantan kepala cabang Partai Sosialis Ukraina, lalu “walikota sementara” pro-Rusia di Berdyansk, dihabisi oleh agen DIU.
Tuduhan:
Memberi informasi tentang warga pro-Ukraina
Mengorganisir intimidasi & penyiksaan
Bekerja aktif di administrasi pendudukan Rusia
“Setiap kejahatan perang akan dibalas,” – DIU, Kementerian Pertahanan Ukraina
Di sisi lain, pemerintah Ukraina melakukan pembersihan internal yang mengejutkan: elit militer dan politik ditangkap atas skandal penggelembungan harga dalam kontrak pertahanan.
Tersangka:
Serhii Haidai – Eks kepala administrasi Luhansk
Oleksii Kuznietsov – Anggota parlemen (Servant of the People)
Andrii Yurchenko – Kepala pemerintahan militer Rubizhne
Pemilik perusahaan drone – Ditahan dengan jaminan UAH 15 juta
Mereka dituduh mark-up harga pembelian drone dan perangkat perang elektronik yang dibiayai negara. Penangkapan ini hasil investigasi bersama NABU dan SAPO.
“Ini adalah sinyal bahwa korupsi tidak punya tempat bahkan di masa perang,” – Presiden Zelenskyy, 2 Agustus
Ukraina Bertarung di Tiga Front Sekaligus
Militer: Serangan drone ke jantung armada udara Rusia menunjukkan kemampuan intelijen dan taktik Ukraina makin canggih.
Pendudukan: Eksekusi kolaborator jadi sinyal keras bagi pihak yang bermain dua kaki di wilayah pendudukan.
Internal: Pembersihan korupsi elite militer dan pejabat tinggi memperlihatkan keseriusan Kyiv menjaga integritas nasional.
? Ini bukan sekadar perang konvensional. Ini adalah perang moral, informasi, dan kepercayaan publik.
