Kematian Akibat Kelaparan di Gaza Meningkat, SMART 171 Terus Upayakan Bantuan Makanan
SinPo.id - Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) SMART 171, Dr. Maimon, mengatakan pihaknya hingga kini masih terus berupaya untuk menyalurkan bantuan makanan bagi warga Gaza di tengah kelaparan ekstrem yang melanda wilayah tersebut.
Pasalnya, angka kematian akibat kelaparan dan malnutrisi terus meningkat. Bahkan di hari dan kota yang sama, sedikitnya lima orang meninggal dunia akibat kelaparan, seorang bayi baru lahir wafat akibat malnutrisi lantaran tak mendapat susu formula maupun ASI.
Bahkan, Israel juga terus membunuh sedikitnya 12 warga Gaza di tempat distribusi bantuan Jalan Salah al-Din. Sementara di Khan Younis, Israel membunuh sembilan warga menggunakan bom artileri yang menargetkan truk bantuan.
Namun, jumlah kematian tersebut belum termasuk pembunuhan yang dilakukan Israel lewat serangan udara ke gedung maupun tenda pengungsian, dimana mayoritas korbannya adalah wanita dan anak-anak.
"Entah itu karena malnutrisi, atau karena berusaha mendapatkan bantuan dari lokasi distribusi makanan, 27 kematian itu bukan kematian alami, tapi disengaja secara sistematis oleh Israel," kata Dr. Maimon, dalam keterangan pers yang diterim SinPo.id, Rabu, 30 Juli 2025.
Oleh sebab itu, pihaknya berkomitmen akan terus berupaya untuk memberikan bantuan makanan kepada warga Gaza yang menderita kelaparan akibat blokade Israel yang menutup akses masuknya bantuan.
“Pekan lalu, saat kami menghubungi dapur untuk menyalurkan dana terkumpul, tim di Gaza sempat mengatakan bahwa tidak ada lagi bahan makanan yang bisa dimasak," ungkapnya.
"Tak lama kemudian mereka memberi kabar, masih bisa menyiapkan sekitar 1.000 porsi makanan. Alhamdulillah kemarin dikabari bisa 1.000 porsi lagi, sudah dilaksanakan Ahad 27 Juli. Kali kedua di bulan Juli. Keajaiban,” imbuh Dr. Maimon.
Ia juga menyampaikan bahwa jumlah 2.000 porsi yang bisa dibagikan sepanjang Juli sangat kecil bila dibandingkan dengan dua juta warga sipil Gaza yang dilaparkan oleh Israel. Padahal bulan lalu, SMART 171 bisa memberikan 8.000 porsi makanan. Namun saat ini harga pangan meroket, dan bahan pangan sulit didapat.
Menurutnya, jeda harian 10 jam tanpa serangan militer yang dijanjikan Israel untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan bukanlah solusi, dan yang dibutuhkan saat ini adalah dibukanya gerbang Gaza agar bantuan kemanusiaan dapat masuk.
"Para pemimpin negara-negara mayoritas muslim harus menyadari bahwa tidak ada yang namanya sikap netral di tengah genosida. Diam berarti membiarkan kejahatan terjadi. Diam berarti ikut terlibat. Dan yang pertama menjadi korban kelaparan yang disengaja ini adalah anak-anak," katanya menegaskan.

