Cegah Penyakit Sejak Sekolah, Pemprov DKI Genjot Program Kantin Sehat

Laporan: Sigit Nuryadin
Minggu, 27 Juli 2025 | 20:17 WIB
Ilustrasi kantin sekolah (SinPo.id/ Pixabay)
Ilustrasi kantin sekolah (SinPo.id/ Pixabay)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memperkuat strategi pencegahan penyakit tidak menular dengan menyasar gaya hidup anak sekolah. Salah satunya lewat program kantin sehat yang kini dijadikan bagian dari program unggulan Gubernur DKI Pramono Anung.

Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, program kantin sehat bukan sekadar penyediaan makanan bergizi, tetapi menjadi gerakan preventif jangka panjang untuk melawan epidemi penyakit seperti diabetes, hipertensi, stroke, hingga gagal ginjal.

“Anak-anak sekolah adalah investasi masa depan. Kalau sejak dini mereka dibiasakan dengan makanan sehat, risiko terkena penyakit tidak menular akan jauh lebih kecil di masa depan,” ujar Dwi dalam keterangannya, Minggu 27 Juli 2025.

Program ini, kata dia, sudah berjalan sejak 2013 berdasarkan Pergub DKI Jakarta Nomor 140 tentang Penyelenggaraan Kantin Sehat. Namun saat ini, implementasinya terus ditingkatkan dengan pendekatan baru yang lebih menyeluruh.

Menurut Dwi, sedikitnya 450 sekolah telah ditetapkan sebagai pelaksana kantin sehat, dan program ini menjadi bagian dari Quick Wins Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

“Kami tidak hanya memberi pelatihan kepada pengelola kantin, tapi juga melakukan labelisasi makanan, memastikan kandungan garam, gula, dan lemak terukur dan aman,” tuturnya. 

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, Dinkes DKI juga menggandeng berbagai pihak melalui pendekatan kolaborasi pentahelix, melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media untuk menyosialisasikan pentingnya pola makan sehat.

Upaya itu , lanjutnya, diperkuat dengan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menyasar seluruh lapisan usia-mulai dari bayi, pelajar, dewasa, hingga lansia.

“Pemeriksaan gratis ini bukan hanya mendeteksi penyakit, tapi juga mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya deteksi dini dan pencegahan,” tutur Dwi.

Selain itu, Dwi menyampaikan, kampanye hidup sehat di DKI kini juga memanfaatkan sarana digital agar lebih menjangkau generasi muda. 

“Kita sesuaikan dengan era sekarang. Media sosial, aplikasi, dan platform digital jadi ujung tombak kampanye kami,” tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI