Pemprov DKI: Kesehatan Remaja Jadi Kunci Jakarta Menuju Kota Global 2045

Laporan: Sigit Nuryadin
Minggu, 27 Juli 2025 | 19:58 WIB
Ilustrasi gaya hidup sehat (SinPo.id/ Pixabay)
Ilustrasi gaya hidup sehat (SinPo.id/ Pixabay)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menempatkan kesehatan remaja sebagai salah satu fondasi utama dalam mewujudkan visi Jakarta sebagai kota global peringkat 20 dunia pada 2045. 

Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Dwi Oktavia menilai, pemenuhan akses pangan sehat dan aktivitas fisik sejak usia muda menjadi penentu kualitas generasi emas di masa depan.

“Target menjadi 20 kota global pada 2045 dan lahirnya generasi emas hanya mungkin tercapai bila anak muda kita sehat secara fisik dan mental,” kata Dwi dalam keterangannya, Minggu, 27 Juli 2025.

Menurut Dwi, rentang waktu 20 tahun ke depan tergolong singkat dalam skala pembangunan. Oleh karenanya, kata dia, perhatian terhadap kesehatan remaja harus menjadi prioritas kebijakan saat ini agar mereka kelak siap menjadi pelaku utama ekonomi dan pembangunan.

“Remaja hari ini adalah pemimpin dan penggerak kota di 2045. Jika dari sekarang mereka terbiasa mengonsumsi makanan bergizi, aktif berolahraga, serta mampu mengelola stres, kita akan memiliki SDM yang produktif dan minim beban kesehatan,” tutur dia. 

Adapun Dinkes DKI Jakarta mencatat sejumlah penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, stroke, gagal ginjal, hingga kanker makin banyak dialami usia muda akibat gaya hidup yang tidak sehat. 

Untuk itu, lanjut dia, pemerintah mendorong perubahan perilaku melalui edukasi, kampanye pola hidup sehat, serta intervensi pada akses pangan dan aktivitas fisik.

“Kami fokus pada dua hal, makanan yang sehat dan aman, serta ruang yang mendukung anak muda bergerak aktif. Keduanya adalah hak dasar yang harus dijamin negara,” ungkap Dwi. 

Dia juga menekankan,.pola konsumsi sehat, tidur cukup, serta manajemen stres bukan hanya gaya hidup, melainkan bagian dari strategi pembangunan jangka panjang.

Lebih jauh, Dwi menuturkan, DKI Jakarta saat ini menggencarkan berbagai program preventif, seperti kantin sehat, pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah, serta kemitraan lintas sektor dalam edukasi kesehatan berbasis komunitas.

“Kami tidak bisa jalan sendiri. Kolaborasi dengan sekolah, orang tua, LSM, dan sektor swasta sangat penting agar ekosistem kesehatan remaja ini bisa berkelanjutan,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI