Kematian Diplomat di Menteng, Polisi Selidiki Dugaan Bunuh Diri dengan Unsur Seksual Ekstrem

Laporan: Firdausi
Selasa, 15 Juli 2025 | 22:36 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi (SinPo.id/Firdausi)
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi (SinPo.id/Firdausi)

SinPo.id - Teka-teki penyebab kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat masih menjadi misteri. Namun muncul spekulasi penyebab kematian korban lantaran bunuh diri dengan aktivitas seksual ekstrem.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, berbagai dugaan itu masih terus dilakukan pendalaman dengan pemeriksaan sejumlah saksi-saksi.

"Untuk mengungkap fakta itu, data, yang diperlukan itu akan dicari, didalami, termasuk dilakukan pemeriksaan secara laboratoris," kata Ade kepada wartawan, Selasa, 15 Juli 2025.

Spekulasi bunuh diri itu makin menguat, dikarenakan pintu kamar kamar kos korban terkunci dari dalam. Ditambah lagi, tidak ada barang-barang berharga milik korban hilang.

Selain itu, tidak ada sidik jari orang lain di lakban yang terlilit di kepala korban, polisi hanya menemukan sidik jari korban dipotongan lakban yang ditemukan di lokasi.

"Dari olah TKP tidak ada barang berharga korban hilang, (hanya) sidik jari korban di lakban," ujarnya.

Aktivitas seksual ekstrem adalah pembatasan oksigen yang disengaja ke otak untuk tujuan birahi. Aktivitas ini kerap berujung kematian, karena kegagalan tak terduga dari alat yang digunakan secara sendiri untuk menginduksi hipoksia selama gairah seksual.

Diketahui, ADP ditemukan tewas di dalam kamar kos Guest House Gondia, Jalan Gondangdia Kecil No.22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Juli 2025. Korban tewas dengan kondisi kepala terlilit lakban. 

Jenazah ADP sudah dimakamkan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, 9 Juli 2025. Saat ini, kasus yang menyita perhatian publik tersebut tengah ditangani oleh Polda Metro Jaya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI