Smelter Merah Putih Hadir di Kolaka, Bupati: Mimpi yang Jadi Nyata

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 05 Juli 2025 | 23:30 WIB
Bupati Kolaka Amri Djamaluddin (SinPo.id/ Dok. Pribadi)
Bupati Kolaka Amri Djamaluddin (SinPo.id/ Dok. Pribadi)

SinPo.id - Bupati Kolaka Amri Djamaluddin mengatakan, kehadiran Smelter Merah Putih yang dibangun putra bangsa PT Ceria Corp, merupakan sejarah di Kabupaten Kolaka.

"Smelter merah putih dan ekspor perdana feronikel, merupakan agenda bersejarah di Kabupaten Kolaka," kata Amri dalam pelepasan ekspor perdana feronikel secara simbolik 10 kontainer dari total volume shipment pertama sejumlah 65 kontainer ke pasar Asia, ditulis Sabtu, 5 Juli 2025. 

Politikus Partai Gerindra menyampaikan, di usianya 46 tahun, selama ini sudah tahu jika di Kabupaten Kolaka ada feronikel, namun belum pernah melihat wujud nyata. Dan, kali ini setelah menjadi Bupati baru melihat secara nyata feronikel dengan keberadaan smelter merah putih milik PT Ceria Corp.

"Tidak salah melalui kegiatan ini menunjukkan pembuktian keseriusan pihak perusahaan kepada masyarakat Kolaka," katanya.

Ia mengaku, pada saat hadiri acara PT Ceria tahun 2019 lalu, meragukan akan terbangun smelter ditempat yang masih hutan dan sepi, lalu di awal 2020- 2021 ada pandemi Covid-19. 

Namun dalam prosesnya, pada 2022 dengan dukungan dari Sindikasi Bank Mandiri kepada perusahaan nasional milik anak bangsa merah putih, tersebut terjawab dengan hadirnya Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan Rectangular Electric Furnace Line 1 berkapasitas 72 MVA dan bangunan gedung-gedung perkantoran maupun mess karyawan Ceria Corp.

"Ternyata smelter merah putih, orang-orangnya merah putih. Alhamdulillah bisa wujudkan apa yang menjadi dambaan masyarakat Kolaka," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia berharap Bank Mandiri yang selama ini mendukung dan mensupport PT Ceria Corp, untuk memberikan perhatian yang lebih tinggi lagi pada perusahaan itu. Sehingga apa yang direncanakan PT Ceria Corp untuk membangun smelter Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) Line II, sekaligus mengembangkan fasilitas High-Pressure Acid Leaching (HPAL) Line I, segera terwujud.

Terlebih, selama ini PT Ceria telah memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar tambang dan Kabupaten Kolaka, baik itu pemanfaatan lingkungan, CSR, PPM. Termasuk menghadirkan teknologi baru green nikel yang ramah lingkungan dan nantinya dapat di contoh perusahaan lain yang akan membangun smelter di Kolaka.

"Generasi nanti akan bercerita ada smelter merah putih pertama di Kolaka. Ini akan menjadi amal jariah, sekaligus keberadaan smelter ini akan memberikan kontribusi nyata bagi daerah Kabupaten Kolaka, Provinsi Sultra dan Nasional," kata Amri. 

Bahkan, Amri mengaku sangat gembira dengan keberadaan smelter merah putih. Sebab berdasarkan informasi dari Kementerian Keuangan, tahun ini Pemda Kolaka mendapat dana hasil dari sektor pertambangan sebesar Rp900 miliar. Pada hal sebelumnya untuk sektor tambang Pemda Kolaka hanya menerima dana bagi hasil sebanyak Rp100 - 200 miliar.

"Alhamdulillah tahun ini bagi hasil sektor pertambangan untuk Kabupaten Kolaka ± Rp900 miliar. Ini merupakan kontribusi konkrit dan nyata dengan keberadaan Ceria Corp milik anak bangsa, semoga dengan beroperasinya smelter merah putih, dana bagi hasil dari sektor pertambangan semakin meningkat khususnya di Kabupaten Kolaka," tukas Amri.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI