Erick Thohir Pastikan Pendanaan Himbara Aman untuk KUR Perumahan

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 03 Juli 2025 | 20:56 WIB
Menteri UMKM Erick Thohir (SinPo.id/ Tangkapan layar)
Menteri UMKM Erick Thohir (SinPo.id/ Tangkapan layar)

SinPo.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan, perbankan yang tergabung dalam himpunan bank negara (Himbara), sangat siap dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor perumahan. Terlebih, penyaluran KUR perumahan ini bukan hanya dilakukan Himbara saja, tetapi juga oleh seluruh perbankan swasta.

"Ini kan berlaku tidak hanya buat Himbara, tapi semua perbankan," kata Erick dalam konferensi pers, Kamis, 3 Juli 2025. "Jadi untuk pendanaan (Himbara) tidak ada masalah."

Erick meyakini, program KUR baru untuk UMKM Kontruksi ini juga tidak akan menambah beban likuiditas maupun alokasi kredit secara keseluruhan. Sebab, kebijakannya tetap berada dalam kerangka plafon nasional KUR yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh pemerintah.

"Policy pemerintah mengenai KUR itu kan kurang lebih payungnya ada Rp300 triliun lebih. Ini masuk ke dalam cap itu, jadi bukan menambah cap yang di atas Rp300 (triliun)," kata Erick.

Lebih lanjut, Erick menekankan bahwa program KUR merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor properti, yang saat ini masih menghadapi tantangan.

"Ini bagian dari kebijakan yang diminta oleh Bapak Presiden melalui Pak Menko (Airlangga Hartarto). Bagaimana pemerintah hadir untuk menstimulus ekonomi terutama di sektor properti yang saat ini masih tentu ada tekanan," tukasnya.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah telah meluncurkan tiga skema  KUR baru, yaitu untuk sektor Tebu Rakyat, sektor Perumahan, hingga sektor Pekerja Migran.

Airlangga menjelaskan, untuk KUR Perumahan, plafon yang akan diberikan kepada kontraktor UMKM bisa memperoleh pinjaman mencapai Rp 5 miliar. Namun, KUR ini hanya akan diberikan kepada kontraktor UMKM yang sesuai dengan kriteria. Mulai dari memiliki modal sampai dengan Rp 5 miliar dengan turnover penjualan mencapai Rp 50 miliar. 

"Dengan Rp 5 miliar (kontraktor bisa) membangun sebanyak 38 sampai 40 unit dengan tipe 36. Nah, ini waktunya bisa sampai 4-5 tahun," kata Airlangga. 

Selain itu, KUR ini juga dapat digunakan oleh debitur perorangan guna melakukan renovasi rumah atau untuk membuka usaha di rumahnya.

Menurut Airlangga, KUR Perumahan  juga ditujukan bagi perorangan. Pinjaman  yang disiapkan mencapai Rp 13 triliun ini, nantinya juga dapat digunakan untuk renovasi rumah, maupun membuka usaha di rumahnya.

Sedangkan KUR perumahan bagi kontraktor plafonnnya menjadi Rp 117 triliun. Adapun sektor konstruksi yang small and medium enterprise ini akan diberikan fix subsidi bunga sebesar 5 persen.

"Jadi kalau perbankan memberikan contohnya 11 persen, maka kontraktor UMKM bisa membayar 6 persen. Tapi, kalau Bank memberi bunga 12 persen, kontraktor bayarnya 7 persen. Sesuai dengan perbankan masing-masing Himbara maupun swasta," kata Airlangga.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI