Komisi I DPR Gelar Rapat Tertutup dengan Menhan dan Panglima TNI Bahas Kewaspadaan Geopolitik

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 02 Juli 2025 | 20:47 WIB
Ketua Komisi I DPR Utut didampingi Menhan dan Panglima TNI. (SinPo.id/Tio)
Ketua Komisi I DPR Utut didampingi Menhan dan Panglima TNI. (SinPo.id/Tio)

SinPo.id - Komisi I DPR RI Utut Adianto meminta atas rapat tertutup bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, beserta para kepala staf angkatan. Adapun rapat tertutup tersebut digelar di Komisi I DPR RI dari  pukul 14.00 hingga 16.50 WIB.

"Saya minta maaf karena harus tertutup. Kepentingan nasional kita adalah yang terutama dan segala-galanya," kata Utut usai rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Juli 2025. 

Politikus PDI Perjuangan itu menerangkan, secara garis besar, rapat membahas mengenai kondisi geopolitik dan pertahanan Indonesia. Sebab, aparat pertahanan negara harus siap dalam menghadapi segala kemungkinan. 

"Yang jelas bagaimana Menhan dan Panglima TNI dan para kepala staf sudah bersikap dan sigap dalam menghadapi situasi geopolitik terkini," ucapnya. 

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menambahkan, yang dibahas dalam rapat yaitu mengenai Kementerian Pertahanan dan TNI harus meningkatkan kewaspadaan tinggi dengan terus melakukan pembangunan kekuatan. 

Menurut dia, melihat kondisi geostrategi, geopolitik dan geoekonomi saat ini, menuntut sektor pertahanan untuk merumuskan kebijakan strategi, administrasi anggaran yang merujuk  kebijakan operasional dari TNI. 

"Jadi inti dan kesimpulan yang dibahas tadi adalah sektor pertahanan dalam hal ini Kemhan dan TNI meningkatkan kewaspadaan yang tinggi dengan terus melakukan pembangunan kekuatan TNI dengan menggunakan filosofi Trisula Nusantara, Trisula itu adalah matra darat, laut dan udara," ucapnya. 

Kemudian, lanjut Sjafrie, dalam rapat dengan Komisi I DPR juga dibahas akan kebutuhan alat utama sistem senjata (Alutsista) oleh ketiga matra. 

"Tentunya, kebutuhan-kebutuhan alutsista yang dibutuhkan oleh TNI Angkatan Darat dan TNI Angkatan Laut serta TNI Angkatan Udara (cek) ini, ini dipasok tanpa pembatasan," kata Sjafrie.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI