Bahlil Sebut Nilai Investasi Proyek Baterai Listrik Hampir Rp100 Triliun

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 29 Juni 2025 | 21:59 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (SinPo.id/ Tangkap layar)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (SinPo.id/ Tangkap layar)

SinPo.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, investasi proyek ekosistem pabrik baterai kendaraan listrik (EV) terintegrasi yang baru saja diresmikan di Karawang, Jawa Barat, nilainya hampir mencapai Rp100 triliun. Karenanya, pemerintah menargetkan  fasilitas ini akan menjadi  tulang punggung pengembangan industri kendaraan listrik dari hulu hingga hilir.

"Secara keseluruhan (investasi) proyek ini hampir sekitar kurang lebih US$6 miliar (tepatnya US$ 5,9 miliar). Ini kurang lebih sekitar Rp 100 triliun. Ini bukan angka kecil," kata Bahlil dalam Groundbreaking Proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Karawang, Jawa Barat, Minggu, 29 Juni 2025.

Bahlil menjelaskan, investasi besar ini  merupakan akumulasi dari pembangunan fasilitas industri baterai di dua wilayah utama, yakni di Karawang dengan alokasi US$1,2 miliar, dan Halmahera Timur, Maluku Utara, sebesar US$ 4,7 miliar.

Selain itu, lanjut Bahlil, megaproyek industri baterai kendaraan listrik ini telah menyerap 8.000 tenaga kerja secara langsung. Sementara secara tidak langsung, menciptakan lapangan kerja untuk 35.000 orang.

Berikutnya, proyek ini juga memiliki multiplier effect atau efek berganda, yang akan memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ia memperkirakan, negara akan menerima pendapatan mencapai US$ 40 miliar per tahun.

"Multiplier effect dari pertumbuhan ekonomi itu kurang lebih sekitar US$40 miliar per tahun, dan ini setiap tahun. Ketika harganya naik, itu (efek berganda) naik lagi," tukas Bahlil.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI