Menteri P2MI Jelaskan Pengelolaan Remitansi dan Peningkatan Skill ke Bupati Minahasa Tenggara
SinPo.id - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, memberi motivasi pemerintah daerah untuk memberikan pelatihan peningkatan skill (upskilling) terhadap warganya yang ingin kerja di luar negeri demi tercapainya peningkatan remitansi yang maksimal.
"Coba bayangkan Pak Bupati, satu kali pelatihan, bisa ambil dua anak di satu desa. Anggaplah satu tahun ada tiga angkatan, berapa ratus orang yang bisa dikirim ke luar negeri?" kata Karding saat menerima audiensi Bupati Minahasa Tenggara, Ronald Kandoli bersama jajarannya di Kantor P2MI, Pancoran, Jakarta, Selasa, 24 Juni 2025.
Karding menjelaskan, saat suatu daerah bisa memaksimalkan keinginan warganya bekerja di luar negeri secara prosedural, spontan pendapatan yang masuk ke daerah itu menjadi meningkat.
Bukti nyata terkait itu, telah dirasakan Desa Bumi Daya di Lampung Selatan yang 250 warganya tercatat menjadi pekerja migran di Taiwan dan Hong Kong.
Dengan pendapatan per orang Rp15-20 juta per bulan, Karding mengatakan, mereka bisa mengirimkan uang lintas negara ke keluarganya di Desa Bumi Daya atau remitansi mencapai Rp500 juta per bulan. Remitansi tersebut berdampak signifikan terhadap perekonomian desa atau suatu daerah.
"Siapa mau ngasi duit Rp500 juta untuk diputar di desa itu. Negara saja tidak kuat, cuma Rp1 miliar untuk satu tahun. Karena mereka kelola secara serius. Kalau kita mencontoh dan mengaplikasinya di Minahasa Tenggara, saya yakin bisa," kata Karding.
Untuk itu, Karding berharap, Bupati Minahasa Tenggara dapat menangkap manfaat yang telah dirasakan Desa Bumi Daya dengan menggencarkan sosialisasi menjadi pekerja migran prosedural di sekolah, kampus maupun politeknik yang ada di daerahnya.
"Saya ingin Pemda kolaborasi sama kami (KemenP2MI), agar kemiskinan di desa bisa dientaskan dan ekonomi desa serta keluarga bisa dikuatkan," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Minahasa Tenggara mengungkapkan, hingga saat ini lebih dari seribu warganya telah terdaftar menjadi calon pekerja migran di Jepang melalui program speciefied Skilled Worker (SSW) tahun 2025.
Selain itu, Bupati Minahasa Tenggara juga menargetkan tiap desa di daerahnya dapat mengirimkan pekerja ke luar negeri sehingga dapat memicu pertumbuhan desa dan menyumbang angka penempatan pekerja migran yang telah ditargetkan Menteri Karding.
"Antusiasme warga sangat besar. Masyarakat ingin ketersediaan lapangan pekerjaan. Oleh karena itu Pemda ingin agar penempatan pekerja migran melalui SSW bisa segera berjalan," katanya.

