Iran-Israel Mulai Gencatan Senjata di Bawah Tekanan Donald Trump

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 25 Juni 2025 | 08:41 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (SinPo.id/Getty Images)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (SinPo.id/Getty Images)

SinPo.id - Gencatan senjata antara Iran dan Israel telah dimulai pada Selasa 24 Juni 2025, di bawah tekanan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dengan harapan dapat mengakhiri konfrontasi militer terbesar yang pernah ada di antara kedua negara.

Trump bahkan mengeluarkan kritik pedas terhadap Israel atas skala serangannya, dan menyuruhnya untuk tenang. Terlebih, Israel juga melanggar gencatan senjata yang telah diumumkan oleh Trump.

Ia pun menegaskan, Israel telah membatalkan serangan lebih lanjut atas perintahnya untuk mempertahankan kesepakatan gencatan senjata guna mengakhiri perang udara yang telah berlangsung selama 12 hari dengan Iran.

"Israel. Jangan jatuhkan bom-bom itu. Jika Anda melakukannya, itu adalah pelanggaran besar. Bawa pulang pilot Anda, sekarang!" Kata Trump dalam postingannya di Truth Social, dilansir dari CNA, Rabu, 25 Juni 2025.

Sementara itu Kepala staf angkatan bersenjata Israel Eyal Zamir, menegaskan bahwa perang dengan Iran belum berakhir, dan pihaknya akan kembali fokus untuk berperang melawan Hamas di Gaza.

"Militer berada di akhir dari babak penting, tetapi kampanye melawan Iran belum berakhir. Militer kembali memfokuskan diri pada perangnya melawan Hamas di Gaza," kata Zamir.

Setelah gencatan senjata dimulai, harga minyak anjlok dan pasar saham menguat di seluruh dunia sebagai tanda kepercayaan yang muncul dari pakta gencatan senjata, yang dianggap tidak akan ada ancaman gangguan terhadap pasokan minyak dari Teluk.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI