Karding: Kami Siapkan Tenaga Konstruksi Berapapun Dibutuhkan Jepang
SinPo.id - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan, Indonesia siap memenuhi atau mengisi kebutuhan Jepang yang kekurangan tenaga kerja, khususnya di bidang konstruksi dan proyek infrastruktur besar. Tenaga kerja yang disiapkan Indonesia dipastikan memiliki kompetensi sesuai standar pasar Jepang.
"Kami paham Jepang sedang membutuhkan banyak tenaga kerja. Di sisi lain, Indonesia tengah menikmati bonus demografi, kelebihan angkatan kerja produktif. Ini adalah potensi besar yang bisa saling mengisi," kata Karding saat menerima kunjungan delegasi Japan Association for Construction Human Resource serta Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (MLIT) di kantor Kementerian P2MI, Jakarta, ditulis Jumat, 20 Juni 2025.
Karding menegaskan, Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang ketenagakerjaan dengan dan Jepang, khususnya dalam penyediaan tenaga kerja sektor konstruksi.
"Alhamdulillah, sore hari ini kami merasa sangat senang atas kehadiran tamu dari Jepang, sahabat dan saudara kami. Semoga kunjungan ini membawa manfaat besar bagi hubungan baik kedua negara," ujar Karding.
Lebih lanjut, Karding menyebut pemerintah Indonesia saat ini tengah fokus menyiapkan tenaga kerja tersertifikasi untuk pasar kerja luar negeri. Indonesia pun siap menyediakan SDM yang memenuhi kualifikasi sesuai kebutuhan Jepang.
"Pada prinsipnya kami siap menyiapkan pekerja konstruksi, berapa pun yang dibutuhkan. Kami pastikan mereka memiliki standar kualifikasi dan sertifikasi yang diakui," tegasnya.
Karding juga mendorong kerja sama teknis lebih lanjut, termasuk penyelarasan kurikulum pelatihan antara Indonesia dan Jepang. Menurutnya, penggunaan kurikulum berbasis permintaan negara tujuan menjadi salah satu strategi Indonesia dalam menyiapkan tenaga kerja migran yang unggul.
Kalau memungkinkan, kita bisa kerja sama soal penyiapan kurikulum. Biasanya, kami sesuaikan sebagian besar isi kurikulum pelatihan dengan kebutuhan negara pengguna tenaga kerja," jelasnya.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kerja sama yang lebih erat, legal, dan berkualitas dalam pengelolaan penempatan pekerja migran antara Indonesia dan Jepang.

