Teknologi dan Peran Komunitas Dorong Jakarta Wujudkan Kawasan Rendah Emisi

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 19 Juni 2025 | 17:44 WIB
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto (SinPo.id/ Dok. RRI)
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto (SinPo.id/ Dok. RRI)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta semakin memperkuat upaya pengendalian polusi udara dengan mengintegrasikan inovasi teknologi pemantauan kualitas udara dan sinergi komunitas dalam program Breathe Cities Jakarta (Bernafaslah Kota Jakarta).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto menegaskan, teknologi pemantauan hiperlokal menjadi kunci penting dalam mendukung kebijakan Kawasan Rendah Emisi Terpadu (KRE-T). 

Menurut dia, dengan perangkat pemantauan yang dapat menjangkau wilayah permukiman dan area industri yang sebelumnya sulit terdeteksi, pemerintah dan komunitas kini dapat memperoleh data kualitas udara secara real-time dan lebih detail.

“Penggunaan teknologi ini memungkinkan kita untuk memperluas jaringan pemantauan yang sebelumnya hanya mengandalkan stasiun besar, sehingga pengambilan keputusan berbasis data menjadi lebih akurat dan responsif terhadap kondisi lapangan,” ujar Asep dalam keterangannya, Kamis, 19 Juni 2025.

Selain itu, Asep menggarisbawahi pentingnya kolaborasi aktif komunitas dalam menginterpretasi data dan mengawasi pelaksanaan kebijakan KRE-T.  

Dia menyebut, dengan keterlibatan masyarakat, langkah pengendalian polusi tidak hanya sebatas regulasi, tetapi juga menjadi aksi kolektif yang berkelanjutan.

“Partisipasi masyarakat tidak hanya sebagai pelapor atau pengawas, tapi juga sebagai pemilik data yang memanfaatkan informasi tersebut untuk edukasi dan advokasi lingkungan di tingkat lokal,” ungkap dia. 

Adapun program Breathe Cities Jakarta sendiri merupakan bagian dari inisiatif global yang didukung oleh Clean Air Fund, C40 Cities, dan Bloomberg Philanthropies. 

"Melalui pendekatan teknologi dan pemberdayaan komunitas, Jakarta berharap dapat mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI