Legislator Imbau Kampus dan Civitas Akademika Kedepankan Bahasa Indonesia
SinPo.id - Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah, mengimbau agar kampus dan civitas akademika dapat mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan dengan mengedepankan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Hal itu ia sampaikan merespons momen pelantikan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Didi Sukyadi yang menggunakan Bahasa Inggris.
"Sebagai lembaga pendidikan, kampus hendaknya menjadi teladan dalam implementasi nilai-nilai kebangsaan dalam penggunaan Bahasa Indonesia," kata Ledia, dalam keterangan persnya, Kamis, 19 Juni 2025.
Menurutnya, pejabat publik termasuk rektor memang diwajibkan berbahasa Indonesia dalam acara-acara resmi. Adapun aturan tersebut secara eksplisit diatur dalam Pasal 31 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
Beleid tersebut mewajibkan penggunaan bahasa Indonesia dalam forum resmi kenegaraan, termasuk pelantikan pejabat publik di lingkungan pendidikan tinggi.
“Kita berharap aturan yang tertuang dalam undang-undang ini dipatuhi oleh setiap elemen bangsa agar tidak mencederai simbol-simbol kedaulatan negara," ungkapnya.
Ia pun memimta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) perlu mengambil langkah korektif dan melakuman evaluasi terhadap peristiwa itu, bisa melalui surat imbauan maupun pembinaan berkelanjutan.
Meski demikian, kata Ledia, konteks akademik seperti jurnal internasional, seminar, atau kolaborasi riset lintas negara, penggunaan bahasa asing memang tak terelakkan.
Namun Ledia menilai, menjadikan bahasa asing sebagai bahasa utama dalam prosesi kelembagaan seperti pelantikan pejabat kampus adalah langkah yang kurang proporsional.
"Bahasa Inggris penting di tengah era globalisasi, tapi jangan sampai lupa dalam kegiatan formal, bahasa Indonesia harus tetap utama. Apalagi acara dilaksanakan di dalam negeri," tuturnya.
Oleh karenanya, Ledia mengingatkan agar semua pihak bangga untuk berbahasa Indonesia di segala kesempatan acara, dan ia berharap kejadi serupa tak terulang lagi. Sehingga dunia pendidikan dapat menjadi promotor dalam membudayakan Bahasa Indonesia di forum-forum resmi.

