Indonesia Dukung Aksesi Uzbekistan ke WTO Demi Buka Peluang Kerja Sama Baru

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 18 Juni 2025 | 13:55 WIB
Penandatanganan dukungan RI atas aksesi Uzbekistan jadi anggota WTO. (SinPo.id/dok. Kemendag)
Penandatanganan dukungan RI atas aksesi Uzbekistan jadi anggota WTO. (SinPo.id/dok. Kemendag)

SinPo.id - Pemerintah Indonesia mendukung penuh proses aksesi Uzbekistan untuk menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO). Hal ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian bilateral akses pasar untuk perdagangan barang dan jasa antara Indonesia dan Uzbekistan di Jenewa, Swiss, Kamis, 12 Juni lalu. 

"Kesepakatan bilateral Indonesia-Uzbekistan adalah langkah strategis yang tak hanya mempercepat aksesi Uzbekistan, tetapi juga membuka peluang baru kerja sama ekonomi kedua negara," kata Dubes RI untuk WTO Nur Rakhman Setyoko dalam keterangannya, Rabu, 18 Juni 2025. 

Nur menyampaikan apresiasi atas langkah reformasi Pemerintah Uzbekistan untuk menyesuaikan diri dengan sistem perdagangan multilateral.

Sebagai sesama negara berkembang, Indonesia memahami tantangan yang dihadapi Uzbekistan dalam proses pemenuhan standar WTO.

"Dukungan Indonesia pada aksesi Uzbekistan dalam bentuk perjanjian bilateral juga akan membuka peluang baru kerja sama ekonomi kedua negara," ucapnya. 

Kuasa Usaha Ad Interim Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Jenewa Duta Besar Achsanul Habib menambahkan, melalui proses aksesi ke WTO, Indonesia berharap Uzbekistan dapat meraih manfaat konkret dari integrasi ke dalam sistem perdagangan multilateral. Termasuk manfaat dari percepatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.

Dia menekankan, dukungan Indonesia terhadap aksesi Uzbekistan, mencerminkan komitmen dalam memperkuat relevansi dan kredibilitas WTO sebagai lembaga perdagangan global. 

"Kesepakatan ini juga diharapkan semakin mempererat hubungan bilateral, khususnya dalam memperkuat kerja sama di sektor perdagangan barang dan jasa," imbuhnya. 

Penandatanganan perjanjian bilateral antara Uzbekistan dan masing-masing anggota WTO menjadi simbol dukungan terhadap masuknya Uzbekistan ke WTO. Saat ini, hampir seluruh anggota WTO telah memberikan dukungannya.

Uzbekistan menargetkan penyelesaian seluruh proses aksesi WTO pada Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-14 WTO yang akan digelar di Yaoundé, Kamerun pada 26–29 Maret 2026. 

Utusan Khusus Presiden Uzbekistan Azizbek Urunov menyampaikan apresiasi atas dukungan Indonesia sepanjang proses perundingan.

Total perdagangan Indonesia dan Uzbekistan pada 2024 tercatat sebesar US$ 147,64 juta dan mencerminkan tren positif yang tumbuh 57,77 persen dalam lima tahun terakhir (2020–2024). 

Produk ekspor utama Indonesia ke Uzbekistan adalah minyak nabati, bahan makanan, produk farmasi, dan sabun. Impor Indonesia dari Uzbekistan didominasi pupuk kimia, bubuk kayu, alat optik, biji-bijian, dan produk rokok. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI