Bukan Sekedar Pengguna, Gibran Ajak Pelajar Jadi Pencipta Teknologi di Era AI

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 18 Juni 2025 | 13:55 WIB
Wapres RI Gibran Rakabuming Raka. (SinPo.id/Setwapres)
Wapres RI Gibran Rakabuming Raka. (SinPo.id/Setwapres)

SinPo.id - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, mengajak generasi muda menjadi pencipta, bukan hanya sekedar pengguna teknologi di era penerapan kecerdasan buatan atau articial intelligence (AI) pada dunia pendidikan.

Hal ini sejalan dengan penekanan Presiden Prabowo akan pentingnya penguasaan teknologi strategis untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. 

"Beberapa bulan terakhir ini kami intens sekali untuk mengenalkan basic-basic prompting, edukasi tentang AI di beberapa sekolah," kata Gibran di SMP Labschool Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa, 17 Juni 2025. 

Kegiatan Gibran di SMP Labschool ini dimulai dengan pertemuan terbatas bersama pimpinan dan mitra pendidikan, seperti Rektor UNJ Prof. Komarudin, Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir, serta perwakilan dari sejumlah sekolah dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Pertemuan membahas penerapan AI dan kolaborasi multipihak di sektor pendidikan.

Dalam sesi motivasi di Auditorium SMP Labschool, di hadapan sekitar 200 siswa dari Labschool, Kinderfield, dan MAN 9 Jakarta, Gibran menekankan pentingnya AI dan coding sebagai pelajaran masa depan.

"Anak-anak boleh pakai tools-nya AI ya, tapi yang namanya critical thinking itu tetap penting. Jadi,  AI jangan dipakai untuk shortcut ya, untuk langsung cari jawaban," ucapnya.

Gibran juga mengingatkan pentingnya etika dan pendampingan dalam pemanfaatan AI. 

"Pakai AI dengan baik, sesuai etika yang ada. Jadi, jangan untuk hal-hal yang tidak produktif ya," imbuhnya.

Lebih jauh, Gibran menyatakan bahwa adaptasi terhadap teknologi harus dilakukan secara cepat dan melibatkan seluruh ekosistem pendidikan, termasuk peran guru, orang tua, dan sektor swasta.

Untuk itu, ia mengapresiasi komitmen Microsoft Indonesia melalui program elevAIte Indonesia yang menargetkan pelatihan AI bagi satu juta pelajar, serta mendorong perluasan ke wilayah 3T. 

"Saya titip, Pak, untuk anak-anak, terutama anak-anak di area 3T, yang area-area tertinggal, di area-area (Indonesia bagian) timur. Saya yakin nanti mereka juga pasti sangat ingin untuk belajar AI," pintanya.

Gibran menegaskan, anggaran pendidikan tahun ini terbesar dalam sejarah. Ia berharap, Komdigi serta pihak terkait terus memperkuat fasilitas digital secara merata.

Ia juga mendorong agar inovasi digital yang dihasilkan siswa benar-benar memberi manfaat nyata.

"Kita pastikan produk-produk yang sudah juara satu, juara dua di luar negeri ini benar-benar bisa diaplikasikan di masyarakat," harapnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI