Pro Kontra Sejarah 1998, Bambang Pacul: Kami Juga Akan Tulis Sejarah Sendiri

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 17 Juni 2025 | 01:24 WIB
PDIP
PDIP

SinPo.id -  Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul menegaskan bahwa partainya siap menulis sejarah versinya sendiri untuk menanggapi langkah pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan dalam menyusun ulang sejarah nasional, termasuk peristiwa kerusuhan Mei 1998.

Pernyataan ini disampaikan Bambang di kompleks parlemen, Senin (16/6), sebagai respons terhadap kontroversi yang muncul usai pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon soal kasus pemerkosaan massal pada era reformasi.

“Yang diinisiasi oleh Pak Menteri Kebudayaan Fadli Zon, ini gimana sikap PDI Perjuangan? PDI Perjuangan juga akan menulis sejarah,” tegas Bambang.

Menurutnya, setiap penulisan sejarah pasti akan memuat unsur subjektivitas, termasuk dalam konteks budaya ketimuran yang lebih mengedepankan perasaan dibanding objektivitas mutlak.

“Apakah kalau Pak Pacul yang nulis? Sama saja aku juga punya subjektivitas, gitu loh,” ujarnya jujur.

Bambang menyarankan agar pemerintah mengkaji kembali pernyataan Presiden BJ Habibie sebagai pemegang kekuasaan saat kerusuhan terjadi. Ia mengingatkan bahwa Habibie adalah Presiden secara de jure kala itu, sehingga pandangannya penting dalam melihat fakta sejarah.

“Jadi kalau hanya ngotot-ngotot, ya kita bikin sejarah kita sendiri dengan fakta yang kita punya sendiri, kan begitu aja,” tambahnya.

Bambang juga menilai bahwa Fadli Zon sebagai tokoh politik pasti memiliki cara pandang berbeda dalam melihat peristiwa 1998, dan hal itu sah-sah saja selama dibuktikan lewat fakta, bukan sekadar klaim.

Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya perdebatan publik soal proses penulisan ulang sejarah oleh pemerintah, yang disebut bakal rampung dalam dua bulan ke depan dan menuai pro–kontra di kalangan akademisi maupun politisi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI